PDA

View Full Version : Qi Shi - The Chinese Valentine's Day


jackmcduck
07-25-2006, 12:31 PM
Qi Shi - The Chinese Valentine's Day

Kebanyakan orang Indonesia sudah tahu artinya "Wo Ai Ni" dalam bahasa Tionghoa yang berarti "I love You", tetapi jarang ada yang tahu bahwa orang di Tiongkok pun memiliki kebudayaan merayakan hari Valentine, hanya beda tanggal dan beda dongeng nya saja. Chinese Valentine atau "Qi Shi" yang berarti "Double seven", karena ini dirayakan tepatnya pada tanggal tujuh bulan tujuh (Juli). Budaya ini berasal sejak jaman Disnati Han (206 SM - 220 M) yang diceritakan secara turun temurun s/d saat ini. Orang Tionghoa itu senang dengan angka double, 77, 99 atau 88. Pada tanggal 8 bulan 8 adalah hari ayah sebab bunyi nya sama dlm bahasa Tionghoa 8 = pa dan kalau 88 kedengarannya jadi Pa-Pa.

Begitu juga dalam memberikan entah itu uang ataupun barang maupun buah-buah sebaiknya dalam kelipatan dua jadi angka genap begitu, sebab terdapat sebuah pepatah Tionghoa terkenal yang berbunyi "Hao Shi Cheng Shuang", yang secara harafiah dapat diartikan "Semua yang baik harus datang secara berpasangan". Kisah ini berdasarkan legenda dari Romeo & Julia ala Tionghoa. Konon Raja Dewa di langit "Yv Huang Shang Di" mempunyai seorang putri remaja selainnya cantik jelita ia juga pinter sekali, karena para penghuni langit kebanyakan hanya Dewa-dewa yang udah tuek-tuek, maka sang putri mengambil keputusan turun ke bumi untuk mencari pasangan hidup yang cocok bagi dia. Setibanya di bumi ia mengajarkan manusia, bagaimana caranya menenun dan menyulam, oleh sebab itulah kebanyakan orang memberi ia nama sebagai "Gadis Penenun". Ternyata pilihan Sang Gadis jatuhnya bukan kepada seorang pangeran atau raja, melainkan kepada seorang Ko Boy alias penggembala kebo. Sehingga akhinya Ratu Wang Mu Niang-niang, ibu nya sang putri mendengar berita kumpul kebo putrinya. Ia merasa tidak setuju Putri kesayangannya memilih Ko Boy - Wong Kam Pung yang tidak sesuai dengan statusnya sebagai putri raja dewa. Akhirnya Ratu memerintahkan sang putri untuk segera balik pulang ke langit, tetapi rupanya ia tidak mau pulang sendirian, secara diam-diam ia mengajak Ko Boy untuk turut pulang ke langit juga. Hal ini diketahui oleh Ibunda sang Putri, yang membuat ia jadi sewot, sehingga ia mencabut tusuk konde emas nya dan dilemparkannya di antara mereka berdua. Dengan seketika konde emas ini berubah menjadi sungai perak yang lebih dikenal oleh manusia sekarang ini sebagai galaksi bima sakti (Milky Way). Sedangkan pasangan remaja tersebut berubah menjadi bintang, sang putri menjadi bintang "Gadis Penenun = Ce Nu Sing" (Vega) sedangkan Ko Boy berubah menjadi bintang "Penggembala Sapi = Niu Lang Sing" (Altair). Walaupun demikian Sang Ratu masih memberi ijin dan kesempatan kepada mereka untuk saling bertemu setahun sekali, tepatnya pada tanggal tujuh bulan tujuh, dimana kedua bintang tersebut bisa saling bertemu dan berdekatan satu dengan yang lain selama semalaman penuh, oleh sebab itulah pada hari tersebut kedua bintang itu akan bersinar dengan cerah sekali. Pada hari perayaan Qi Shi, ini sering diadakan perlumbaan menenun ataupun menyulam, hari ini juga lebih dikenal sebagai hari raya "sang Putri" Apabila di barat mereka merayakan hari Valentine selalu di ikut sertakan sang malaikat kecil yang selalu dalam keadaan bugil, sebagai malaikat pengingat jodoh yang lebih dikenal dengan nama "Cupid", ternyata orang Tionghoa juga memiliki sosok figur Cupid. Cupid di Tiongkok lebih dikenal sebagai dewa pengikat jodoh yang lazim disebut Yue Lao (Yue Xia Lao Ren), penampilannya beda dengan Cupid, karena ia adalah seorang Dewa, jadi digambarkan sebagai seorang laki-laki tua berwajah lembut dan berjengot putih yang panjang. Kalau Cupid menggunakan panah nya untuk mengikat jodoh, sedang Yue Lao menggunakan benang merah untuk mengikat kaki pasangan yang akan dijodohkan olehnya, karena ini merupakan benang dewa jadi tidak bisa disamakan dengan benang biasa, selain tidak kelihatan dan kuatnya bukan main. Konon ada seorang pemuda yang suka usil melempar anak-anak kecil dengan batu. Pada saat ia sedang usil, muncullah seorang tua berjengot putih yang menegor dia, agar ia tidak melakukan hal yang nakal tersebut, sebab yang ia lempar dengan batu tersebut adalah calon istrinya sendiri. Ia tertawa ngakak ketika mendengar penjelasan tersebut, dan menilai sang kakek itu sedang mabok sehingga omongannya ngawur tidak keruan. Belasan tahun kemudian pemuda tersebut menikah dengan seorang gadis cantik pilihan orang tuanya. Setelah pesta pernikahan usai mereka masuk kekamar dan sang suami mulai membuka cadar - kerudung merah penutup wajah istrinya, ia kaget karena di atas dahinya istrinya ada bekas tanda luka. Sang suami menanyakan bagaimana luka ini bisa terjadi, istrinya menjawab: "Belasan tahun yang lampau ada seorang pemuda nakal yang sering usil melempari anak-anak dengan batu dan satu dari batu tersebut telah membuat cidera di atas dahi saya!" Barulah pemuda tersebut tersentak sadar akan ramalan yang diceritakan oleh sang kakek di masa lampau, bahwa salah satu dari anak tersebut pada suatu saat akan menjadi istrinya. Ternyata ramalanya telah menjadi kenyataan. Inilah sedikit serba-serbi tentang hari Valentine di Tiongkok. Cinta adalah memberikan kasih sayang bukannya rantai. Cinta juga tidak bisa dipaksakan dan datangnya pun kadang secara tidak di sengaja dan juga tidak diduga Cinta itu indah namun kepedihan yang ditinggalkannya kadang berlangsung lebih lama daripada cinta itu sendiri. Batas cinta dan benci itu amat tipis, tapi dengan adanya cinta, beban hidup yang kita jalani akan terasa jauh lebih ringan. Oleh sebab itulah marilah kita saling mengucapkan: "Wo Ai Ni"

BENTO
07-25-2006, 12:44 PM
Cerita panjang, tapi bagus banyak pesan moralnya. "Wo Ai Ni" kawan

azura
07-25-2006, 12:48 PM
wah ... bro jack ternyata pakar sejarah juga :D :top:

mimisu_worm
07-25-2006, 01:21 PM
mantab bos, nice share. tragis juga ksah cintanya. Dewa aja matre apa lagi manusia, dimana-mana sekarang kalau pilih jodoh lihat harta dulu.

Arjuna
07-25-2006, 01:41 PM
Wo Ai Ni, Bro

jackmcduck
07-25-2006, 03:24 PM
mantab bos, nice share. tragis juga ksah cintanya. Dewa aja matre apa lagi manusia, dimana-mana sekarang kalau pilih jodoh lihat harta dulu.

hehehe di kaitkan dengan kisah bung misu terdahulu, maaf klo cerita di atas mengingatkan akan masa lalu anda:D