Mengingat di Trubus sering dibahas mengenai raiser, sejauh apa sih efeknya untuk pangsa pasar ikan hias Indonesia khususnya aro, dan efek lain untuk kita para aromania lokal.
tolong pendapat dari teman2 sekalian ~tengkyu

sebenarnya tidak ada masalah lah,...cukup baik untuk menyebarluaskan potensi perikanan indonesia, dan siapa tahu nantinya entah kapan aro bisa buanyaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkk kayak ikan betok dan juga strainnya juga bisa macam macam kayak louhan ada yang jenong, full mutiara, bahkan ada yang berkonde kayak sinden

raiser aro? everyone dream ya, yg banyak raiser tetra, black ghost, corridoras, manfish dan ikan hias terjangkau lainnya, aro masih jarang, walaupun ada jg raiser yg saya tau, itupun sambil jualan aro jg, jk exportir/pdg kecil kekurangan stock, mrk dihubungi jg. Menyuruh peternak aro mempercayakan ikannya di tgn raiser, well, butuh kepercayaan besar bung dan anda harus jago miara mulai dr yg masih bawa telor. 30 ekor saja sudah brp, harus idup semua. Sebenarnya seluk beluk perdagangan aro, masih tertutup, tdk semua dibuka, mungkin jg permintaan blm sebesar itu, hingga blm butuh raiser banyak. Tapi ada jg peternakan aro, yg tdk melayani pasar lokal, pdhal stok mrk bukan main banyaknya....ya, jd raiser sendiri sajalah...hehe...besarkan...ju al, makin meningkat kualitas aronya, akhirnya sayang untuk dijual. Maaf jk ada yg salah.

Sebenarnya jujur aja jualan ikan umum lbh untung dari aro, walau harga mahal tapi kualitas susah, lihat luohan? wah mesin uang tuh sampe latah2 semua org ikutan jual LH, tapi namanya musiman doang, sekrg mereka mencoba "menggoreng" harga maskoki dgn harga2 ngibul klo di China itu koki mahal... ya mahal kalo harga jual yg ditunjukkin harga CIF ke USA? mau ngibulin org awam sich gampang, nah kalo kita2 yg tukang ngadu harga? bah!, Exportir ikan tropik itu yg paling besar profitnya dibanding riser atau breeder, kalo dihitung dari modal dan investasi ya? tinggal mark-up margin aja , ga usah invest farm dan resiko membesarkan .

apa mungkin raiser Aro ,selain mutunya yg sulit di deteksi sejak dini ( maksudnya untuk para raiser ,bukan breeder ) ada juga kendala mengenai Perijinannya , takut takut kena masalah karena memelihara hewan yg di lindungi ? jadi hanya orang orang tertentu yg berani karena punya ijin penangkaran .

salam

Ajie F

Raiser aro ...heemm...why not Di Bandung juga sudah ada koq, khusus untuk SR. Dia di drop oleh eksportir yang nggak mau repot2 miara, setelah ukuran > 16 cm diambil balik dan si raiser dapat jatah sekian persen untuk dijual sendiri

Biasanya seperti apa sih perjanjian / kesepakatan antara raiser dengan pemilik ?. apakah bagi hasil penjualan atau bayar ongkos ngerawat?. Bagaimana kalau ada resiko mati segala?. Kalau sudah pensiun sih boleh dicoba sambil ngerawat aro sebagai hobby juga dapatin masukan lo.

kalau masalah mati mah udah resiko si raiser dunk..bener gak, ada masukan dari temans semua

wah , kalau yg seperti bung Hernandi bilang , boleh tuh , biasanya berapa persen yg di berikan untuk hak menjual ?, dan berapa biaya yg di terima untuk fee raiser ?. atau misalnya beli 10 ekor ,dari farm/exportir setelah sekian Cm di beli kembali dng harga perjanjian . ada informasi untuk ini ?.

salam

Ajie F