sulit memang Om arasta berharap milan maen bagus krn beban yg kudu menang, untung mrk py Dida yg maen bagus, komentar Ancelotti hanya mengecam gol dr Sheva yg dianulir Markus Merk menit ke 68
Barcelona akhirnya maju ke final Liga Champions setelah bermain tanpa gol dengan AC Milan di Nou Camp, Kamis (27/4/2006). Barca unggul agregat 1-0 berkat kemenangan di semifinal pertama.
Kembalinya beberapa pemain inti di kedua tim, ternyata tidak menjadi jaminan pertandingan ini akan diwarnai gol-gol indah. Meski secara keseluruhan, kedua tim sama-sama menciptakan beberapa peluang bagus.
Milan mendapat suntikan dengan kembalinya Filippo Inzaghi yang sebelumnya absen karena cedera. Selain itu masih ada juga Marcos Cafu. Sementara Paolo Maldini yang dikabarkan sudah pulih, ternyata tetap tidak diturunkan. Sedangkan di kubu Barcelona, pemain Portugal Deco kembali mengisi lini tengah.
Dengan ketinggalan agregat 0-1, Milan langsung mencoba mendobrak pertahanan tuan rumah di menit-menit awal. Dalam hitungan detik sejak kickoff, Kaka sudah sampai di sisi kiri kotak penalti Barca. Namun usahanya berakhir dengan tendangan yang melebar di kanan gawang.
Di menit ketiga, Eto'o berhasil lepas dari kawalan pemain belakang Milan dan tinggal menghadapi kiper Dida. Namun peluang ini pun tidak membuahkan hasil, karena tendangannya membentur perut Dida. Menit ke-16 striker Kamerun itu kembali mendapat kesempatan serupa. Tetapi lagi-lagi Dida mampu membaca tendangan Eto'o.
Milan bukannya tanpa perlawanan. Statistik 45 menit pertama menunjukkan kedua tim seimbang dalam penguasaan bola. Namun bedanya Barca 9 kali mencoba gawang lawan, 3 di antaranya mengarah langsung ke gawang. Sementara Milan tidak sekalipun mengancam gawang Victor Valdes dari empat kesempatan yang dimiliki.
Di awal babak kedua Milan kembali memiliki peluang bagus. Umpan lambung Clarence Seedorf ke depan gawang, disambut Andriy Shevchenko dengan sundulan. Namun bola dengan sigap ditangkap Valdes.
Tim asuhan Frank Rijkaard terus menekan lawan dengan serangan cepatnya. Pada menit ke-53, Ronaldinho melepaskan umpan terobosan ke Giuly di sisi kiri pertahanan lawan. Dengan cepat Giuly kembali memberikan umpan datar menyilang ke mulut gawang. Sayangnya Juliano Belletti yang sudah menghadapi gawang yang kosong, gagal menyodok bola dengan tepat.
Setelah 65 menit berlalu tanpa gol, pelatih AC Milan Carlo Ancelotti mengganti Alessandro Costacurta dengan Marcos Cafu dan Gennaro Gattusso dengan Rui Costa. Perubahan ini kembali menghidupkan serangan Milan. Menit 68 sundulan Sheva tak mampu diselamatkan Valdes. Namun gol ini dianulir wasit, dan memberikan tendangan bebas untuk Barca. Tidak jelas apakah wasit melihat lebih dulu terjadi pelanggaran terhadap Puyol, atau Sheva berdiri dalam posisi offside.
Selang enam menit kemudian giliran Barca yang menekan. Umpan lambung Eto'o disambar Henrik Larsson yang baru masuk menggantikan Giuly. Namun sundulan striker Swedia itu tepat mengarah ke Dida, sehingga bola tertahan.
Menjelang 15 menit sisa, Milan terus berusaha menekan. Tetapi pemain-pemain Barca dengan tenang memainkan bola dan mengatur tempo permainan lebih lambat. Akhirnya hingga pertandingan usai, kedudukan 0-0 tetap bertahan.
Di final Barcelona akan menghadapi Arsenal yang sehari sebelumnya mengalahkan Villarreal juga dengan agregat 1-0. Partai puncak akan digelar di Stade De France tanggal 18 Mei mendatang.
Susunan pemain
Barcelona: Victor Valdes, Juliano Belletti, Jose Edmilson, Rafael Marquez, Carles Puyol, Anderson Deco, Ludovic Giuly, Andres Iniesta, Giovanni Van Bronckhorst, Ronaldinho, Samuel Eto'o (Mark Van Bommel 89)
AC Milan: Nelson Dida, Alessandro Costacurta (Marcos Cafu 65), Kakha Kaladze, Jaap Stam, Gennaro Gattuso (Manuel Rui Costa 68), Kaka, Andrea Pirlo, Clarence Seedorf, Sergio Serginho, Filippo Inzaghi (Alberto Gilardino 80), Andriy Shevchenko