Ada 2 teori Darwin mengenai evolusi dan pertahanan hidup.
1) Teori Adaptasi : Makhluk berubah sesuai keadaan alam, jerapah menjadi panjang lehernya karena tanaman yang masih hidup (saat itu) tinggi-tinggi, jadi Jerapah berusaha untuk menggapai pucuk tanaman dan akhirnya menjadi berleher panjang.
Sehingga sekarang semua jerapah berleher panjang.
atau :
2) Teori Seleksi : Alamnya berubah lalu terjadi seleksi alam, jadi makhluknya tidak berubah namun "seleksi alam" lah yang membuat dia bisa selamat. Misalnya dalam kasus jerapah tadi, bukannya jerapah " menjadi panjang" lehernya, namun dari sekian banyak jerapah yang hidup (pada saat itu) jerapah yang berleher panjanglah yang bisa hidup. Karena yang berleher pendek akan mati karena gak bisa makan. Akhirnya yang lestari adalah jerapah yang berleher panjang. Sehingga sekarang semua jerapah berleher panjang
Mana yang betul kita tidak tahu, Darwin sendiri menyatakan bahwa hipotesanya adalah TEORI (gak terbukti) ,
Kalo melihat keadaan super red, agaknya teori no 1 lah yang saya anut. Ketika air menjadi sangat asam/korosif maka dia beradaptasi, sisiknya "korosi" dan menjadi merah. Sehingga sekarang dia menjadi arowana merah. Kebetulan sekali daerah yang korosi itu adalah kalimantan barat, jadilah arowana merah kalimantan.Arowana hijau ditempat lain tidak mengalami apa-apa, ya tetap awet. Kalo soal kuat tidaknya terhadap hidup, itu relatif karena yang dibahas disini adlah ketahanan terhadap lingkungan yang sangat korosif (pada waktu itu). Yang ditinggalkan sekarang adalah "prestasinya di masa lampau" yakni menjadi "merah"
Quote:
Originally Posted by djuwanto
mengenai menderita & bertahannya SR saya meragukannya ditambah pepatah stronger, bukankah derita & bertahan seharusnya menjadi bandel dan kuat ? kenyataannya SR/BR adalah jenis aro yg terlemah jika dibandingkan kerabatnya GR/pino.
|