Home | Gallery | News | Articles | Forum | Member Profile | Agent | About Us | Contact Us |
» Recent Photo Posts |
|
|
Be Bas Forum diskusi bebas topik apa saja (akan dibuat sub forum khusus jika aktif) |
|
Thread Tools |
10-17-2008, 03:55 PM | #46 | |
NAC MEMBER
Join Date: Sep 2007
Location: jakarta
Posts: 5,890
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
Quote:
Hot pants party, hot chickens, hot water ( sauna ) = baru komplit |
|
10-17-2008, 07:32 PM | #47 |
NAC MEMBER
Join Date: May 2007
Location: Pondokan tercinta
Posts: 6,415
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
|
10-20-2008, 09:34 AM | #48 |
NAC 003
Join Date: Jul 2004
Location: west side
Posts: 2,944
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
Kelebihan Indra Kita yg Tidak Kita Sadari...........
Ini hasil risetnya : ( baca saja, ini bukan salah ketik ).................. Menuurt sbeauh penilitean di Cmabrigde Uinervtisy, tdaik mejnadi maslaah bgaimanaa urtaun huurf-huurf di dlaam sebauh ktaa, ynag palngi pnteing adlaah leatk hruuf partema dan terkhair itu bnaer. Ssianya dpaat brantaaken smaa skelai dan kmau maish dpaat mebmacanya tnpaa msaalah. Hal ini kerana oatk masunia tdaik mambeca seitap huurf msaing-msaing, tatepi ktaa sccrra kesuleruhan.................. Manejkubakn naggk.......? |
10-20-2008, 10:54 AM | #49 | |
NAC MEMBER
Join Date: Sep 2007
Location: jakarta
Posts: 5,890
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
Quote:
|
|
10-24-2008, 10:12 AM | #50 |
NAC 003
Join Date: Jul 2004
Location: west side
Posts: 2,944
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
How to kill your mother in law !!!!!
A long time ago in China, a girl named Li-Li got married & went to live with her husband and mother-in-law. In a very short time, Li-Li found that she couldn't get along with her mother-in-law at all. Their personalities were very different, and Li-Li was angered by many of her mother-in-law's habits. In addition, she criticized Li-Li constantly. Days passed, and weeks passed. Li-Li and her mother-in-law never stopped arguing and fighting. But what made the situation even worse was that, according to ancient Chinese tradition, Li-Li had to bow to her mother-in-law and obey her every wish. All the anger and unhappiness in the house was causing Li-Li's poor husband!. Finally, Li-Li could not stand her mother-in-law's bad temper and dictatorship any longer, and she decided to do something about it! Li-Li went to see her father's good friend, Mr. Huang, who sold herbs. She told him the situation and asked if he would give her some poison so that she could solve the problem once and for all. Mr. Huang thought for awhile, and finally said, "Li-Li, I will help you solve your problem, but you must listen to me and obey what I tell you." Li-Li said, "Yes, Mr. Huang, I will do whatever you tell me to do". Mr. Huang went into the back room, and returned in a few minutes with a package of herbs. He told Li-Li, "You can't use a quick-acting poison to get rid of your mother-in-law, because that would cause people to become suspicious Therefore, I have given you a number of herbs that will slowly build up poison in her body. Every other day prepare some delicious meal and put a little of these herbs in her serving. Now, in order to make sure that nobody suspect you, when she dies, you must be very careful to act very friendly towards her. "Don't argue with her, obey her every wish, and treat her like a queen." Li-Li was so happy. She thanked Mr. Huang and hurried home to start her plot of murdering her mother-in-law. Weeks went by, and months went by, and every other day, Li-Li served the specially treated food to her mother-in-law. She remembered what Mr. Huang had said about avoiding suspicion, so she controlled her temper, obeyed her mother-in-law, and treated her like her own mother. After six months had passed, the whole household had changed. Li-Li had practiced controlling her temper so much that she found that she almost never got mad or upset. She hadn't had an argument with her mother-in-law in six months because she now seemed much kinder and easier to get along with. The mother-in-law's attitude toward Li-Li changed, and she began to love Li-Li like her own daughter. She kept telling friends and relatives that Li-Li was the best daughter-in-law one could ever find. Li-Li and her mother-in-law were now treating each other like a real mother and daughter. Li-Li's husband was very happy to see what was happening. One day, Li-Li came to see Mr. Huang and asked for his help again She said, "Dear Mr. Huang, please help me to keep the poison from killing my mother-in-law. She's changed into such a nice woman, and I love her like my own mother. I do not want her to die because of the poison I gave her." Mr. Huang smiled and nodded his head. "Li-Li, there's nothing to worry about. I never gave you any poison. The herbs I gave you were vitamins to improve her health. The only poison was in your mind and your attitude toward her, but that has been all washed away by the love which you gave to her." HAVE YOU REALIZED that how you treat others is exactly how they will treat you? There is a wise Chinese saying: "The person who loves others will also be loved in return". God might be trying to work in another person's life through you. Kalo disini, dikasih beneran kali ya... |
10-24-2008, 12:45 PM | #51 |
NAC MEMBER
Join Date: Sep 2007
Location: jakarta
Posts: 5,890
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
Mr. Huang the one of wish man, salute .....
nice story om Rian |
10-24-2008, 04:03 PM | #52 | |
NAC MEMBER
Join Date: May 2007
Location: Pondokan tercinta
Posts: 6,415
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
Quote:
|
|
10-24-2008, 05:07 PM | #53 |
NAC MEMBER
Join Date: Sep 2007
Location: jakarta
Posts: 5,890
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
|
10-24-2008, 05:37 PM | #54 |
NAC 003
Join Date: Jul 2004
Location: west side
Posts: 2,944
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
kagak dibaca dia sih bro... go young terusssss
|
10-24-2008, 06:21 PM | #55 |
NAC MEMBER
Join Date: Sep 2007
Location: jakarta
Posts: 5,890
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
|
10-25-2008, 12:12 AM | #56 |
NAC MEMBER
Join Date: May 2007
Location: Pondokan tercinta
Posts: 6,415
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
|
10-27-2008, 09:50 AM | #57 |
NAC MEMBER
Join Date: Sep 2007
Location: jakarta
Posts: 5,890
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
Intinya bro, mertua ma menantu tu berantem/ga cocok, si menantu niat mau ngeracunin
tuh mertua. Supaya tidak kentara kalo diracunin dan menimbulkan kecurigaan, jadi tiap hari harus sedikit2 ditaruh di makanannya, syarat lainnya si menantu ini harus bersikap baik terhadap mertuanya. Ternyata setelah berjalannya waktu, sikap mereka berdua menjadi berubah, menjadi sama2 baik antara keduanya, sampai akhirnya si menantu kembali ke Mr. Huang agar menghentikan racun yg telah dia berikan selama ini Ternyata Mr. Huang selama ini tidak pernah memberikan racun, tetapi hanya vitamin untuk menambah kesehatan. Justru racun yg sesungguhnya adalah pikiran dan tingkah laku dari menantu itu sendiri, yg menghapus semua rasa cinta dalam dirinya Inti cerita : Apa yang anda lakukan terhadap orang lain, orang lain akan melakukan hal yg sama juga terhadap anda, dengan kata lain, jika anda membenci orang lain, orang lain jg melakukan hal sama, demikian bila anda mencintai orang, cinta itu akan dikembalikan ke anda jg Hope you understand now |
10-27-2008, 10:06 AM | #58 |
NAC 003
Join Date: Jul 2004
Location: west side
Posts: 2,944
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
nah yg berat jg, siapa yg mau memulai duluan?
|
10-28-2008, 11:08 AM | #59 |
NAC MEMBER
Join Date: Sep 2007
Location: jakarta
Posts: 5,890
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
Dari millist tetangga.... .
BAGUS BANGET UTK DIBACA : "Rudy Habibie dan Rudy Chaerudin, Sukses Mana?" Rudy Habibie dan Rudy Chaerudin, sukses Mana? Saya ingat waktu di SMA dulu, kami (murid) harus menjalani test IQ untuk penjurusan. Sekolah saya menetapkan bahwa murid2 dengan IQ tinggi bisa masuk ke jurusan IPA/Science. Murid dengan IQ sedang hanya bisa masuk jurusan Sosial dan yang paling rendah IQnya hanya diijinkan untuk masuk ke jurusan Bahasa. Aturan di sekolah saya ternyata berlawanan dengan aturan dari SMA swasta terkenal di Yogyakarta yang mengarahkan anak-anak yang ber IQ paling tinggi justru ke jurusan Bahasa. Sewaktu saya diskusi dengan Romo Mangun Wijaya (Alm) tentang kurikulum sekolah, Beliau mengatakan bahwa pen didikan di Indonesia masih mewarisi "budaya" kolonial Belanda. Menurut beliau, seharusnya anak-anak yang kecerdasannya tinggi seharusnya diarahkan untuk masuk jurusan Sosial supaya di masa mendatang akan lahir ekonom, hakim, jaksa, pengacara, polisi, diplomat, duta besar, politisi dsb yang hebat2. Tetapi rupanya hal itu tidak dikehendaki oleh penguasa (Belanda). Belanda menginginkan anak-anak yang cerdas tidak memikirkan masalah2 sosial politik. Mereka cukup diarahkan untuk menjadi tenaga ahli/scientist, arsitektur, ahli computer, ahli matematika, dokter, dsb yang asyik dengan science di laboratorium (pokoknya yang nggak membahayakan posisi penguasa). Saya nggak tahu persis yang benar Romo Mangun Wijaya atau pemerintah Belanda. Hanya saja waktu itu saya yang kuliah ambil jurusan Kurikulum jadi patah semangat karena kayaknya kurikulum di Indonesia ini hampir tidak ada hubungannya dengan kehidupan yang akan dijalani orang setelah keluar dari sekolah. Kita bisa lihat, Insinyur yang menjadi politisi bahkan memimpin parlemen,kemudian dokter (umum) bisa menjadi kepala Dinas P & K atau tenaga marketing, sarjana theologia yang jadi pengusaha, dsb. Sampai saat ini,masih banyak orang tua dan masyarakat yang beranggapan bahwa anak yang hebat adalah anak yang nilai matematika dan science-nya menonjol. Paradigma berpikir orang tua/masyarakat ini sangat mempengaruhi konsep anak tentang kesuksesan. Bulan Juni 2003 yang lalu, lembaga tempat saya bekerja mengadakan seminar anak-anak. Di depan 800-an anak, Kak Seto Mulyadi (Si Komo) menunjukkan 5 Rudy. - Yang Ke-1 : Rudy Habibie (BJ Habibie) yang genius, pintar bikin pesawat dan bisa menjadi presiden. - Yang Ke-2 : Rudy Hartono yang pernah beberapa menjadi juara bulu tangkis kelas dunia. - Yang Ke-3 : Rudy Salam yang suka main sinetron di TV - Yang Ke-4 : Rudy Hadisuwarno yang ahli di bid. kecantikan dan punya byk salon kecantikan di bbrp kota. - Yang Ke-5 : Rudy Choirudin yang jago masak dan sering tampil memandu acara memasak di TV. Sewaktu Kak Seto bertanya "Rudy yang mana yang paling sukses menurut kalian?" Hampir semua anak menjawab "Rudy Habibie" Sewaktu ditanyakan "Mengapa, kalian bilang bahwa yang paling sukses Rudy Habibie?" Anak-anakpun menjawab "Karena bisa membuat pesawat terbang, bisa menjadi presiden, dsb" Sewaktu Kak Seto menanyakan "Rudy yang mana yang paling tidak sukses?" Hampir seluruh anak menjawab "Rudy Choirudin" Ketika ditanyakan "Mengapa kalian mengatakan bahwa Rudy Choirudin bukan orang yang sukses?" Anak-anakpun menjawab "Karena Rudy Choirudin hanya bisa memasak" Memang begitulah pola pikir dan pola asuh dalam keluarga dan masyarakat Indonesia pada umumnya yang masih menilai kesuksesan orang dari karya-karya besar yang dihasilkannya. Masyarakat kita banyak yang belum bisa melihat kesuksesan adalah pengembangan talenta secara optimal sehingga bisa dimanfaatkan dalam kehidupan yang dijalaninya dengan "enjoy". Banyak masyarakat kita yang beranggapan bahwa IQ adalah segala-galanya. Padahal kenyataannya EQ, SQ dan faktor2 lain juga sangat menentukan. Dalam seminar tsb Kak Seto hanya ingin merubah paragidma berpikir anak-anak (dan juga orang tua/keluarga) . Anak-anak dan orang tua harus menyadari dan mensyukuri setiap talenta yang diberikan oleh Tuhan. Bila talenta tersebut dikembangkan dengan baik, maka kita bisa mencapai kesuksesan di "bidangnya". Jadi untuk anak-anak yang tidak pintar matematika, anak2 tidak perlu minder dan orang tua tidak perlu malu atau menekan anak. Anak-anak yang lebih menyukai pelajaran menggambar dari pada pelajaran2 lain, bukanlah anak-anak yang bodoh karena justru anak2 yang punya imajinasi tinggilah yang pintar menggambar/ melukis. Anak-anak yang suka ngobrol, kalau kita arahkan bisa saja kelak menjadi politisi atau negotiator yang baik. Anak-anak yang banyak bicara, kalau diarahkan untuk menuliskan apa yang ingin dibicarakan bisa2 menjadi penulis yang hebat. *** Mbak Dwi Setyani juga mengingatkan kita untuk lebih memfokuskan pada kekuatan kita dari pada "wasting time" bersungut-sungut, hanya memikirkan kelemahan kita. Saya pernah membaca pengalaman hidup seorang penyanyi di Amerika. Penyanyi tsb dulunya tidak PD karena wajahnya tidak terlalu cantik dan giginya tonggos. Saat menyanyi di pub, dia repot mengatur bibirnya supaya giginya yang tonggos tidak dilihat orang. Hasilnya: ia hanya bisa menghasilkan suara yang pas-pasan. Ketika temannya meyakinkan bahwa giginya yang tonggos itu bukanlah masalah, maka iapun bisa menyanyi dengan bebas dan meng-eksplore suara emasnya. Ternyata orang-orang mengingat penyanyi itu karena kualitas suaranya, bukan parasnya yang jelek dengan gigi tonggosnya. *** Kitapun meyakini bahwa Tuhan menciptakan setiap kita (manusia) dengan maksud yang terbaik demi kemuliaan-Nya. Kalau saja kita meyakini hal tersebut, maka semua orang akan mensyukuri keadaan dan memanfaatkan talenta yang Tuhan berikan untuk kemuliaan-Nya. |
10-28-2008, 11:13 AM | #60 |
NAC MEMBER
Join Date: May 2007
Location: Pondokan tercinta
Posts: 6,415
|
Re: Bisakah kamu melakukannya?
amin amin amin......
|
Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests) | |
Thread Tools | |
|
|