Home | Gallery | News | Articles | Forum | Member Profile | Agent | About Us | Contact Us |
» Recent Photo Posts | ||||||||||||||||||||||||
|
|
Regulations Peraturan pemerintah, perundang-undangan yang berkenaan dengan Arowana |
|
Thread Tools |
02-13-2003, 01:38 PM | #1 |
Join Date: Sep 2005
Posts: 0
|
Dengan alasan melindungi arwana dari kepunahan, CITES meminta agar semua arwana yang diperdagangkan (export dan lokal?) harus dipasang microchip. Kemudian beberapa farm memberikan sertifikasi pada setiap ekor ikan yang dijual, dimana tertulis nomor seri chip dan jenis ikan tsb dengan tujuan agar konsumen yg tidak punya 'reader' bisa tahu nomor ikannya.
Menurut pendapat saya baik microchip maupun sertifikat tidak akan efektif utk mencegah kepunahan. Chip dan sertifikat hanya berguna bagi konsumen/ hobbyst agar mereka tidak salah atau tertipu membeli arwana. Chip dan sertifikasi lebih menguntungkan konsumen dibandingkan membela hak hidup arwana tsb. Bukan menuduh, tapi rasanya ada suatu "permainan" yang dilakukan oleh CITES agar industri pembuat microchip bisa tetap eksis. Kalau bukan arwana yang pakai siapa lagi yang mau pakai? Banyak jenis burung berkicau yang juga masuk dalam daftar binatang langka tapi koq tidak diwajibkan pasang microchip? Apakah badak dan harimau di kebon binatang juga punya microchip? Untuk mencegah kepunahan hewan langka, jalan yang paling tepat adalah dengan menetapkan suatu area sebagai daerah konservasi yang dijaga oleh polisi konservasi (polisi hutan). Bukan dengan microchip/ sertifikat. Bagaimana menurut anda? |
02-13-2003, 02:55 PM | #2 |
NAC MEMBER
Join Date: Sep 2002
Posts: 27
|
</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">Chip dan sertifikat hanya berguna bagi konsumen/ hobbyst agar mereka tidak salah atau tertipu membeli arwana[/quote]<span id='postcolor'>
Chip dan sertifikat mudah diperoleh dipasaran, rentan untuk disalah gunakan oleh oknum, arwana banjar dibelikan chip dan sertifikat super red, dan dijual sebagai super red. |
02-14-2003, 03:35 AM | #3 |
NAC MEMBER
Join Date: Jan 2003
Posts: 78
|
Tujuan utama dibuat certificate?? seperti biasa..UUD (Ujung Ujungnya Duit)
|
02-14-2003, 09:07 AM | #4 |
NAC 028
Join Date: Aug 2002
Posts: 444
|
Ini topik menarik!
Dari awal saya sudah berpendapat bahwa aturan pemasangan chips utk aro yg diperdagangan (terutama export) ini akal-akalan saja dari CITES untuk suatu kepentingan bisnis besar , minimal utk biaya perijinan, chips (konon harganya cukup mahal) dan utk melakukan kontrol/kartel? Bagaimana arowana bisa punah, kalau sekarang saja ada puluhan farm yg setiap tahun memproduksi ratusan ribu arowana? Terus katanya sekian persen dari produksi harus di-release /dilepas ke alam, itu nonsen! Benar kalau mau perlindungan terhadap habitat arowana, cara yg efektif adalah konservasi alam yg terpadu. Seperti di Unjungkulon utk badak dan komodo di Taman Nasional Pulau Komodo. |
02-14-2003, 09:14 AM | #5 |
NAC 043
Join Date: Sep 2005
Location: jakarta
Posts: 481
|
Saya ikutan ide Arwan, sebab kalau tdk salah chip pada aro bisa pengaruh bagi pertumbuhannya.
Lam Aro
__________________
www.kicaumania.org |
02-14-2003, 11:28 AM | #6 |
NAC MEMBER
Join Date: Oct 2002
Posts: 285
|
</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote (Martin @ Feb. 14 2003,09)</td></tr><tr><td id="QUOTE">
Bagaimana arowana bisa punah, kalau sekarang saja ada puluhan farm yg setiap tahun memproduksi ratusan ribu arowana? [/quote]<span id='postcolor'> Benar kah ? Wah bisa banjir aro nih !! Â* Â*Tapi kemana larinya, kenapa begitu sedikit yg ada dipasaran (terutama SR) ? Â* |
02-14-2003, 11:54 AM | #7 |
NAC 028
Join Date: Aug 2002
Posts: 444
|
</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote (Hernandi @ Feb. 14 2003,11:28)</td></tr><tr><td id="QUOTE"></span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote (Martin @ Feb. 14 2003,09)</td></tr><tr><td id="QUOTE">
Bagaimana arowana bisa punah, kalau sekarang saja ada puluhan farm yg setiap tahun memproduksi ratusan ribu arowana? [/quote]<span id='postcolor'> Benar kah ? Wah bisa banjir aro nih !! Â* Â*Tapi kemana larinya, kenapa begitu sedikit yg ada dipasaran (terutama SR) ? Â*[/quote]<span id='postcolor'> Itu benar, saya punya data dari CITES utk proyeksi th 2000 saja satu farm besar bisa produksi 20.000 ekor, tinggal di kalian saja dengan puluhan farm yg tersebar di 3 negara, Indonesia, Malaysia dan Singapore. Makanya kalau arowana itu nggak mungkin punah, cuma makin mahal saja |
02-17-2003, 08:57 AM | #8 |
Join Date: Sep 2005
Posts: 0
|
Memang benar, produksi arwana makin banyak tapi jangan lupa, peminat arwanapun makin-makin banyak apalagi dengan adanya jaringan internet yang mendunia maka informasi akan tersebar dengan sangat cepat.
Laju konsumsi (pemeliharaan) jauh lebih cepat dibanding laju produksi ikan. Dan akibatnya harga golden red dan s.red tidak akan pernah turun. |
02-17-2003, 10:16 AM | #9 |
NAC MEMBER
Join Date: Jan 2003
Posts: 41
|
iya yacht !!!!!!, katanya Ikan Mahal tapi koq stock abis aja.
Mahal karena stock habis atau Stock Habis karena Mahal (LH aja waktu akhir thn 2001 habis karena mahal). Jadi kepikiran nicht miara Aro untuk Invest (selain hobby), bukan jadi PDG karena Sudah Ada yang Ngatur untuk urusan ini. |
02-17-2003, 10:42 AM | #10 |
NAC MEMBER
Join Date: Oct 2002
Posts: 285
|
Wah..mengenai jumlah jadi menarik nih....data CITES menyatakan "proyeksi"nya setiap peternak besar bisa menghasilkan 20.000 ekor per tahun ? Ada nggak ya data yg menyatakan bahwa proyeksi itu tepat/terealisir oleh peternak yg dimaksud ? Saya pernah baca ulasan di majalah TRUBUS, rata2 para eksportir + peternak di Indonesia belum mampu memenuhi seluruh permintaan pdg luar negeri (untuk eksport) karena produktifitas nya rendah, makanya sebagian besar Super Red, Golden Red/RTG, dan Red Banjar kesedot untuk dieksport (tentu yg kualitasnya memadai) karena harga eksport lebih menguntungkan dibanding harga jual di lokal dan akibatnya jenis2 tsb di pasaran lokal agak langka Beberapa teman di Ponti bahkan mengindikasikan bahwa untuk memenuhi "kuota" nya, beberapa peternak/eksportir malah menjadi penampung (mudah2an ini nggak benar) dari pemburu liar aro di sungai2 di sana, terutama untuk mengejar Super red yg harganya memang aduhai...!!!
Jumlah indukan yg dimiliki para peternak juga sangat terbatas dan panen pun tidak setiap saat (setahun mungkin per induk hanya bisa dua kali...mungkinnnn... )....bagaimana ya CITES bisa memproyeksikan bahwa per peternakan bisa menghasilkan 20.000 ekor per tahun Kalo jenis Silver dan Jardini.....saya masih bisa menerima (saya sering ditawari burayak dalam jumlah ribuan sekali panen), tapi kalo jenis SR, GR, dan RB......belum pernah tuh. Ada yg bisa share informasi lebih jauh. ?? |
02-17-2003, 01:59 PM | #11 |
NAC 028
Join Date: Aug 2002
Posts: 444
|
</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote (Hernandi @ Feb. 17 2003,10:42)</td></tr><tr><td id="QUOTE">Wah..mengenai jumlah jadi menarik nih....data CITES menyatakan "proyeksi"nya setiap peternak besar bisa menghasilkan 20.000 ekor per tahun ? Ada nggak ya data yg menyatakan bahwa proyeksi itu tepat/terealisir oleh peternak yg dimaksud ? Â*Saya pernah baca ulasan di majalah TRUBUS, rata2 para eksportir + peternak di Indonesia belum mampu memenuhi seluruh permintaan pdg luar negeri (untuk eksport) karena produktifitas nya rendah, makanya sebagian besar Super Red, Golden Red/RTG, dan Red Banjar kesedot untuk dieksport (tentu yg kualitasnya memadai) karena harga eksport lebih menguntungkan dibanding harga jual di lokal Â*dan akibatnya jenis2 tsb di pasaran lokal agak langka Â*Beberapa teman di Ponti bahkan mengindikasikan bahwa untuk memenuhi "kuota" nya, beberapa peternak/eksportir malah menjadi penampung (mudah2an ini nggak benar) dari pemburu liar aro di sungai2 di sana, terutama untuk mengejar Super red yg harganya memang aduhai...!!!
Jumlah indukan yg dimiliki para peternak juga sangat terbatas dan panen pun tidak setiap saat (setahun mungkin per induk hanya bisa dua kali...mungkinnnn... )....bagaimana ya CITES bisa memproyeksikan bahwa per peternakan bisa menghasilkan 20.000 ekor per tahun Kalo jenis Silver dan Jardini.....saya masih bisa menerima (saya sering ditawari burayak dalam jumlah ribuan sekali panen), tapi kalo jenis SR, GR, dan RB......belum pernah tuh. Ada yg bisa share informasi lebih jauh. ??[/quote]<span id='postcolor'> Proyeksi jumlah produksi tiap farm pasti berbeda2, tergantung jumlah indukan, luasnya farm dsb. Ya.. yg namanya realisasi tentu hanya farm ybs yang tahu persis berapa. Jadi kalau mau tahu besarnya realisasi panen, mungkin bisa tanyakan ke farm arwana masing2 dengan catatan mereka bersedia terbuka dan memberikan informasi yg benar Data farm yg terdaftar di CITES bisa dilihat di website http://www.cites.org/ Berikat ini sebagian informasi dari CITES, yg mengambarkan proyeksi produksi. Notifikasi 1997 Notifikasi 1998 Notifikasi 1999 |
02-20-2003, 12:34 PM | #12 |
NAC 043
Join Date: Sep 2005
Location: jakarta
Posts: 481
|
CHIP bisa mengakibatkan aro mati
coba aromania lihat di galerinya Koji Forum arofanatics dengan Titel Green(death) Feb. 15, 2003 --------------- Siluk_
__________________
www.kicaumania.org |
04-15-2003, 11:25 AM | #13 |
NAC 043
Join Date: Sep 2005
Location: jakarta
Posts: 481
|
</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">Another interesting paragraph to note on Microchips:
Since the fish is on the Convention on International Trade in Endangered Species list, breeders are required to microchip the fish. However, Nantarika says, many of the arowana are dying from the microchips. (Source: The Nation (Thailand)) [/quote]<span id='postcolor'> --------------- Siluk_
__________________
www.kicaumania.org |
06-09-2003, 05:28 PM | #14 |
NAC 043
Join Date: Sep 2005
Location: jakarta
Posts: 481
|
Arwan wrote :
</span><table border="0" align="center" width="95%" cellpadding="3" cellspacing="1"><tr><td>Quote </td></tr><tr><td id="QUOTE">Menurut pendapat saya baik microchip maupun sertifikat tidak akan efektif utk mencegah kepunahan. Chip dan sertifikat hanya berguna bagi konsumen/ hobbyst agar mereka tidak salah atau tertipu membeli arwana. Chip dan sertifikasi lebih menguntungkan konsumen dibandingkan membela hak hidup arwana tsb. [/quote]<span id='postcolor'> ada gunanya juga utk pemula & yg suka hunting anakan aro. --------------- Siluk_
__________________
www.kicaumania.org |
01-06-2006, 04:43 PM | #15 |
NAC 087
Join Date: Jan 2006
Location: Jakarta
Posts: 234
|
Re: Microchip & Sertifikat
Jadi sebaiknya arwana kita pakai chip atau tidak ? Kalau dirazia polisi bagaimana ?
|
Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests) | |
Thread Tools | |
|
|