Home News Articles Forum Member Profile Agent About Us Contact Us
 » Recent Photo Posts

Go Back   N1wanRed FORUMS > LAIN-LAIN > Be Bas
Register FAQ Members List Calendar Search Today's Posts Mark Forums Read

Be Bas Forum diskusi bebas topik apa saja (akan dibuat sub forum khusus jika aktif)

Reply
 
Thread Tools
Old 04-19-2007, 09:37 AM   #16
rianfish (3151)
NAC 003
 
rianfish's Avatar
 
Join Date: Jul 2004
Location: west side
Posts: 2,944
Default Re: Mahasiswa Indonesia jadi korban di Virginia

Turut berduka cita
rianfish is offline   Reply With Quote
Old 04-19-2007, 10:43 AM   #17
ekomp (951)
NAC 080
 
Join Date: Mar 2006
Location: Jabotabek
Posts: 951
Default Re: Mahasiswa Indonesia jadi korban di Virginia

RIP bro Mora
turut berduka cita
semoga keluarga yg di tinggalkan tabah & tawakal.

Salam
ekomp is offline   Reply With Quote
Old 04-21-2007, 09:52 PM   #18
jackmcduck (801)
NAC MEMBER
 
jackmcduck's Avatar
 
Join Date: Jul 2006
Location: Pokoknya jauh Dari rumah Loe
Posts: 789
Default Re: Mahasiswa Indonesia jadi korban di Virginia

Turut berduka cita semoga gak terjadi lagi.
berikut ada liputan tambahanya, sory masih dalam format asli berbahasa inggris, orang kampung kaya saya ndeso gak ngerti inggris hahahaha

instead of sending email about cho.. ini ada pemberitaan dr sisi lain.




Israeli professor killed in US attack
By JPOST.COM STAFF AND AP



Talkbacks for this article: 172

As Jews worldwide honored on Monday the memory of those who were murdered in the Holocaust, a 76-year-old survivor sacrificed his life to save his students in Monday's shooting at Virginia Tech College that left 33 dead and over two dozen wounded.

Professor Liviu Librescu, 76, threw himself in front of the shooter when the man attempted to enter his classroom. The Israeli mechanics and engineering lecturer was shot to death, "but all the students lived - because of him," Virginia Tech student Asael Arad - also an Israeli - told Army Radio.

Several of Librescu's other students sent e-mails to his wife, Marlena, telling of how he had blocked the gunman's way and saved their lives, said Librescu's son, Joe.

"My father blocked the doorway with his body and asked the students to flee," Joe Librescu said in a telephone interview from his home outside of Tel Aviv. "Students started opening windows and jumping out."

Librescu was respected in his field, his son said.

"His work was his life, in a sense," said Joe. "That was a good place for him to practice his research."

The couple immigrated to Israel from Romania in 1978. They then moved to Virginia in 1986 for his sabbatical and had stayed since then, Joe told Army Radio.

The gunman was later identified on Tuesday afternoon as Cho Seung-Hui, 23, a South Korean citizen who was studying legally in the United States as an English major at Virginia Tech.

Earlier, Virginia Tech's president said the gunman in the second of two campus attacks was a student at the university. He also defended the school's delay in warning students about what became the deadliest shooting rampage in US history.

Though university president Charles Steger did not explicitly say the student, who he identified as an Asian male, was also the gunman in the first shooting, he said he did not believe there was another shooter. The gunman struck down two people at a dormitory Monday before killing 30 more people in a campus building and finally killing himself with a shot to his head.

"We do know that he was an Asian male - this is the second incident - an Asian man who was a resident in one of our dormitories," said Steger in an interview with CNN, confirming for the first time that the killer was a student.

Some students said their first warning came more than two hours after the first shooting, in an e-mail at 9:26 a.m. By then the second shooting had begun.

"I think the university has blood on their hands because of their lack of action after the first incident," said Billy Bason, 18, who lives on the seventh floor of West Ambler Johnston, a high-rise coed dormitory where the shooting began and two people died.

Steger said the university was trying to notify students who were already on-campus, not those who were commuting in.

"We warned the students that we thought were immediately impacted," he told CNN. "We felt that confining them to the classroom was how to keep them safest."

He said investigators did not know there was a shooter loose on campus in the interval between the two shootings because the first could have been a murder-suicide.

Two students told NBC television's "Today" show they were unaware of the dorm shooting when they reported to a German class where the gunman later opened fire.

Derek O'Dell, his arm in a cast after being shot, described a shooter who fired away in "eerily silence" with "no specific target - just taking out anybody he could."
jackmcduck is offline   Reply With Quote
Old 04-21-2007, 11:26 PM   #19
jackmcduck (801)
NAC MEMBER
 
jackmcduck's Avatar
 
Join Date: Jul 2006
Location: Pokoknya jauh Dari rumah Loe
Posts: 789
Default Re: Mahasiswa Indonesia jadi korban di Virginia

another article
ini bener bener psicophat atau fishcopat hahahaha apa fishcopet
just kidding


19/04/07 13:59
Cho, Monster Kampus Dengan Jiwa Retak
Oleh Akhmad Kusaeni

Jakarta (ANTARA News) - Cho Seung-hui, orang yang oleh polisi dinyatakan sebagai pembantai massal terkeji sepanjang sejarah Amerika Serikat, menyimpan misteri untuk dirinya. Ia seorang pendiam yang penyendiri.

Media memberitakan jatidirinya sebagai pria berusia 23 tahun, keturunan Korea Selatan, dan mahasiswa jurusan Sastra Inggris di Universitas Negeri dan Institut Politeknik Virginia atau lebih dikenal dengan Virginia Tech.

Namun pers samakali belum mampu menjelaskan apa motif dia membunuh 32 orang - termasuk dirinya - secara membabi buta di Senin pagi (16/4) waktu setempat.

Cho membunuh dirinya sendiri sehingga tertutup kemungkinan aparat penyidik mengorek keterangan mengenai alasan mengapa dia sampai berbuat kekerasan yang menghebohkan dunia itu.

Para wartawan yang meliput tragedi itu mencoba mencari jawaban dan berspekulasi.

Koran Daily Mail menulis bahwa penembakan yang membabi buta itu disebabkan Cho ribut dengan pacarnya. Ada saksi mata yang melihat sang pembantai bertengkar dengan pacarnya di asrama. Bapak asrama dipanggil dan mencoba melerai, namun Cho menembak lelaki itu dan juga sang pacar.

Washington Post menulis cerita yang lain dan rada kontradiktif dengan koran terbitan Inggris itu. Setelah diidentifikasi, jenazah mahasiswi yang ditembak Cho ternyata bukan pacar si pembantai.

Jadi, motivasi pembantaian masih kabur. Tidak jelas pada awal mulanya.

Ketika polisi menggeledah kamar tempat tinggal Cho di asrama, mereka menemukan catatan-catatan si pembantai yang menggambarkan betapa hidupnya kacau bagai neraka, sehingga ia memutuskan untuk bunuh diri saja.

Anehnya, teman-teman se-asrama mengatakan Cho bersikap biasa, normal-normal saja, dua jam sebelum penembakan maut terjadi.

Dalam secarik kertas yang ditinggalkannya di asrama, Cho menuliskan sejumlah kekecewaannya terhadap "mahasiswa kaya", "pesta pora berlebihan", dan "para pendusta" di kampus.

Mereka itu yang dianggap sebagai "penyebab saya melakukan semua ini".

Polisi juga menemukan di jenazah Cho tulisan "Kampak Ismail" berwarna merah di lengan. Tidak jelas betul apa makna tulisan itu. Hanya Cho sendiri yang tahu.

Perilaku yang Mengganggu

Lucinda Roy, seorang guru dalam penulisan kreatif, mengaku terganggu dengan perilaku Cho dan menulis peringatan kepada polisi kampus dan pejabat lain, tapi mereka tidak bisa berbuat apapun, karena tidak ada ancaman langsung dan tidak bisa melanggar kebebasan berbicara dan berekspresi sebagai hak asasi manusia.

Roy kepada jaringan televisi ABC mengatakan Cho tampaknya "luar biasa kesepian".

Bahkan sang guru berani mengatakan bahwa Cho adalah orang paling kesepian yang pernah dia temui selama hidupnya.

Cho selalu mengenakan kacamata hitam dan topi, bahkan ketika di dalam kelas. Kalau bicara seperti berbisik dan sering kedapatan memotret si guru dengan telepon genggamnya.

Yang lebih mencengangkan Roy adalah hasil karya Cho dalam mata kuliah penulisan kreatif.

Naskah skenario yang dibuat Cho dengan judul "Richard McBeef" sungguh mendirikan bulu roma. Cho seorang pemuja kekerasan yang liar.

Dalam skenario itu diceritakan adegan-adegan kekerasan, gergaji mesin, pedofilia dan di akhir cerita ditutup dengan "pukulan maut yang mematikan" dari seorang ayah tiri kepada anak berusia 13 tahun.

Naskah yang lain berjudul "Mr. Brownstone" juga tak kalah kejinya. Mr. Brownstone, nama itu diambil dari lirik lagu band Guns N` Roses, adalah seorang guru yang dibenci oleh mahasiswa. Para mahasiswa itu bersumpah untuk membunuh sang guru saat berjudi di sebuah kasino.

Saking horornya, Roy mengusulkan agar Cho berkonsultasi kepada ahli jiwa. Namun, Roy tidak peduli dengan usulan itu. Ia malah menulis di forum online kampus bahwa "Aku akan membunuh orang-orang di Virginia Tech". Tapi, lagi-lagi orang tak percaya. Dikira Cho hanya "melantur" atau "mengingau".

Profesor Caroline Rude, pengajar jurusan Sastra Inggris, mengakui bahwa Cho adalah "anak yang tidak normal" dari hasil-hasil karyanya.

"Orang yang menulis cerita kekerasan bisa saja seorang yang kreatif dengan imajinasi liar, tapi bisa juga orang yang membayangkan untuk melakukan kekerasan sesuai dengan karyanya," kata Rude seperti dikutip Chicago Tribune.

Begitu polisi mengumumkan Cho adalah pelaku pembantaian, maka Rude dan para guru di Virginia Tech baru sadar bahwa hasil karya Cho bukanlah imajinasi kreatif, melainkan imajinasi jahat dan destruktif.

"Saya tidak heran kalau dia pelakunya," ujar Abdul Shash, rekan satu asrama Cho.

Kirim Video

Tapi soal motif, masih saja menjadi misteri sampai jaringan televisi NBC News menerima paket video kiriman "monster kampus Virginia Tech" itu hari Rabu atau Kamis waktu Indonesia.

Dari video yang kemudian ditayangkan NBC News bisa dilihat bagaimana Cho menjelaskan "motivasi jihad"-nya. Ia memakai topi yang dipasang terbalik, rompi militer, dan dua pistol di tangan kanan dan kirinya yang siap menyalak.

Dengan tatapan mata penuh amarah dan dendam, Cho mengungkapkan hatinya yang retak, koyak, remuk redam.

"Kalian telah mencabik hatiku, memperkosa jiwaku dan melukai nuraniku," katanya menghadap kamera sambil matanya sesekali melirik ke bawah untuk membaca manifesto yang dibuatnya.

"Kalian pikir telah mengenyahkan seorang anak muda yang menyebalkan. Namun tidak, (kematiannya) itu seperti Yesus Kristus. Akan menjadi inspirasi bagi generasi lemah dan tak berdaya di masa datang".

Saat ia merekam pesan bunuh dirinya itu sudah barang tentu ia tahu pasti bahwa itu akan sampai kepada seluruh negeri, bahkan seluruh bangsa di dunia.

"Saya tidak perlu melakukan semua ini. Saya bisa saja kabur," katanya.

"Tapi tidak, saya tidak akan lagi melarikan diri".

"Ini bukan untuk saya. Untuk anak-anak, saudara, saudariku. Saya melakukannya untuk mereka".

Yang menjadi pertanyaan adalah Cho ingin kabur melarikan diri dari siapa "Kepada siapa pesan itu ditujukan, Mengapa dia menyamakan dirinya dengan Yesus Kristus"

"Kalian punya cara untuk menghindari apa yang terjadi hari ini," katanya lagi.

"Tapi kalian sendiri yang memutuskan untuk menumpahkan darahku. Kalian mendorongku pada sebuah pojok dan memberiku hanya satu pilihan. Keputusan ada pada kalian. Kini kalian belepotan darah di tangan yang tak bisa dibersihkan," kata Cho.

Ternyata yang disebut "Kalian" oleh Cho adalah rekan-rekan mahasiswa sekampusnya di Virginia Tech, yang dibantainya tiga hari lalu. Ini terbukti dari apa yang disampaikan Cho di akhir manifesto bunuh dirinya.

"Mercedes kalian tidak pernah cukup, ********!," katanya.

"Kalung-kalung emas kalian tidak pernah cukup, hai tukang pamer!"

"Saham-saham kalian tidak pernah cukup. Vodka dan minuman keras kalian juga tidak pernah cukup. Pesta pora kalian tidak pernah cukup. Semua itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hedonis. Kalian memiliki semuanya".

Cho, seperti dikutip kantor berita AP, tampaknya tak memiliki apa-apa.

Ia tak punya teman, tak memiliki kehidupan kampus yang normal seperti mahasiswa lain yang diwarnai "buku, pesta dan cinta".

Lebih dari itu, ia tak memiliki alasan untuk hidup. Hanya hasrat untuk mati.

Dan sebuah keinginan untuk menunjukkan kepada dunia betapa hatinya retak dan koyak.
jackmcduck is offline   Reply With Quote
Old 04-23-2007, 12:19 AM   #20
fishcopat (430)
NAC MEMBER
 
fishcopat's Avatar
 
Join Date: Sep 2004
Location: Kuta-Bali
Posts: 417
Default Re: Mahasiswa Indonesia jadi korban di Virginia

waduh...aku jadi kena nieh...
saya gak jahat koq bos,saya anak baik dan manis serta gemar menabung
btw dapet dimana bro berita²nya? saya penasaran nieh...
fishcopat is offline   Reply With Quote
Old 05-02-2007, 06:30 PM   #21
jason9 (20)
Member
 
jason9's Avatar
 
Join Date: May 2007
Location: Malaysia
Posts: 19
Default Re: Mahasiswa Indonesia jadi korban di Virginia

Turut sedih!


jason9 is offline   Reply With Quote
Old 05-02-2007, 06:53 PM   #22
evafish (793)
NAC MEMBER
 
evafish's Avatar
 
Join Date: Apr 2007
Location: kuching,malaysia
Posts: 568
Default Re: Mahasiswa Indonesia jadi korban di Virginia

kan si cho tu pernah mengalami sakit jiwa .....mungkin kelak semua kampus harus menjalankan ujian uji otak pelajarnya dulu sebelum diambil......
evafish is offline   Reply With Quote
Old 05-02-2007, 10:19 PM   #23
claudio88 (2011)
NAC 088
 
claudio88's Avatar
 
Join Date: Jan 2006
Location: jakarta
Posts: 678
Default Re: Mahasiswa Indonesia jadi korban di Virginia

i am truly shocked to read this horrible incident

Feel so sorry to all the victims
claudio88 is offline   Reply With Quote
Old 05-02-2007, 10:21 PM   #24
dony (6081)
NAC 058
 
dony's Avatar
 
Join Date: Aug 2004
Posts: 4,345
Default Re: Mahasiswa Indonesia jadi korban di Virginia

jadi agak takut mau sekolah di amerika ... (cieeee .. mimpi kali yee mau sekolah ke amerika)
dony is offline   Reply With Quote
Old 05-02-2007, 10:58 PM   #25
claudio88 (2011)
NAC 088
 
claudio88's Avatar
 
Join Date: Jan 2006
Location: jakarta
Posts: 678
Default Re: Mahasiswa Indonesia jadi korban di Virginia

Ini tampang si psycho Cho , ada foto2 nya yg ditemuin polisi, emang sakit ni orang

ada slide show nya dihalaman itu, diklik aja... motow2 diri sendiri megang pistol, palu, pisau ...

http://www.msnbc.msn.com/id/18169776/
Attached Thumbnails
Click image for larger version

Name:	NIWAN CHO.jpg
Views:	105
Size:	10.7 KB
ID:	6785  
claudio88 is offline   Reply With Quote
Old 05-06-2007, 09:16 PM   #26
jackmcduck (801)
NAC MEMBER
 
jackmcduck's Avatar
 
Join Date: Jul 2006
Location: Pokoknya jauh Dari rumah Loe
Posts: 789
Default Re: Mahasiswa Indonesia jadi korban di Virginia

Quote:
Originally Posted by fishcopat View Post
waduh...aku jadi kena nieh...
saya gak jahat koq bos,saya anak baik dan manis serta gemar menabung
btw dapet dimana bro berita²nya? saya penasaran nieh...
lho kok jadi merasa tertuduh hahaha, kamu kan jahatnya sama ikan, hayooo ketahuan suka nyiksa ikan kan?
beritanya dapat dari mail list hehhee
jackmcduck is offline   Reply With Quote
Old 05-06-2007, 09:21 PM   #27
jackmcduck (801)
NAC MEMBER
 
jackmcduck's Avatar
 
Join Date: Jul 2006
Location: Pokoknya jauh Dari rumah Loe
Posts: 789
Default Re: Mahasiswa Indonesia jadi korban di Virginia

Quote:
Originally Posted by claudio88 View Post
Ini tampang si psycho Cho , ada foto2 nya yg ditemuin polisi, emang sakit ni orang

ada slide show nya dihalaman itu, diklik aja... motow2 diri sendiri megang pistol, palu, pisau ...

http://www.msnbc.msn.com/id/18169776/
mungkin orang ini jenis temperamenya perpaduan melankolis dan choleris hehehe, diam diam berbahaya. penggemar sadisme. emang bener bener fishcopat, eh salah psichopat
jackmcduck is offline   Reply With Quote
Reply


Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests)
 
Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

vB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off
Forum Jump


All times are GMT +7. The time now is 12:27 AM.


Powered by vBulletin® Version 3.6.5
Copyright ©2000 - 2024, Jelsoft Enterprises Ltd.
N1wanRed.com
Red2Black Style By: Chefhost.com