The Death of Slobodan Milosevic

[KoKo]

menarik thread ini...

[claudio88]

Originally Posted by KMFDM

Lebih IBLIS mana? Orang nasionalis yang rela berkorban apapun demi supremasi negaranya? Kalau dia benar seorang iblis kejam seperti Hitler, tidak mungkin rakyatnya dan simpatisannya dari Serbia dan blok komunis lainnya menaruh simpati kepada kepergiannya.

Very interesting to be discussed. Pada kenyataannya, memang semuanya bisa dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Tetapi, ada satu yg bisa membedakan. RESULTS. Does he create good results to all or only to his own merits/ people? Does he create RESULTS without sacrificing human lives or instead, at the expense of BLOOD of all the victims?

Hitler, is indeed, a genious leader and a MASTER COMMUNICATOR. Dia memberikan suatu motivasi, cause and, a promise of a better world, dan spirit, dimana pada saat jamannya dinegaranya tidak ada yg bisa come close to him. Sehingga para pengikutnya dan sekutunya setia terhadapnya. And he did the job so damn good up to the point where all his followers can't think rationally. Apa yg dimaksud "Rationally"? Adalah bahwa mereka tidak bisa berpikir secara rasional apakah "is this a right thing? that we have to kill this race, we have to conquer this nation, etc etc to have a better place.?

The fact of his killing work of millions of people, sudah jelas he is a criminal. Or, julukan yg dipakai oleh JD Winata, iblis. It's just a name. Tapi yg jelas, Hitler, as a Master Communicator, dia org yg sangat berbahaya menggunakan advantages nya to drive his nation to conquer and kill. Karena results yang dia hasilkan sudah jelas, creating more land and resources for his nation yet at the same time, giving a total terror and death for all of his victims. Therefore, clearly, even if his followers think their leader is righteous, jelas2 what this kind of leader did is wrong.

Originally Posted by KMFDM

"Siapa yang akan menjadi raja pada akhirnya? Seorang yang membantai ribuan jiwa? Atau seorang lainnya yang cuma menunggu sampai seorang itu membantai ribuan jiwa, baru kemudian orang yang menunggu itu baru membantai seorang pembantai itu?"

Intinya? Tidak ada bedanya...

I think, bisa berbeda, bisa memang tidak ada bedanya.


Kalo ada orang yg membunuh si pembantai tersebut, dan dia tidak melakukan pembunuhan ribuan jiwa, jelas dia, at least, saving other thousands of lives to be killed yet. (Memang, idealnya, si pemimpin maniak ini di-lock aja seumur hidup, bayangkan aja, ngebunuh ribuan orang bisa dianggep bener oleh dirinya, jelas2 he/ she is a maniac, something goes terribly wrong in his/ her mind).

Tapi, kalo pembunuh pembantai tersebut, melakukan hal yg sama, yes, memang tidak ada bedanya.

[JD Winata]

Bayangkan aja kalo kita/saudara kita jadi korban nya ....
Apapun alasannya kayaknya gak bener deh membantai sesama krn beda aja , baik beda agama, beda paham ,beda ras atau apapun juga .
Salah benar itu urusan Tuhan nanti saat org2 tsb mati akan bertanggungjawab di akhirat , cuma buat saya org2 spt itu Hitler ,Milosevic dsb itu iblis utk umat manusia .
Ya mungkin ada yg lbh dosa lagi dan masih belum dihujat atau dihukum ,itu urusan lain tapi yg jelas Milosevic sdh membantai ribuan sipil termasuk wanita dan anak2 tanpa perlawanan. Buat saya dia iblis ,kalo ada yg anggap malaikat yaa sutralah he he

[KMFDM]

Originally Posted by JD Winata

Atheis gak berarti Asatanis juga khan?

Atheism dari kata A dan Theo dari Latin.

A = Ketiadaan
Theo = Entitas bernama Tuhan

A-Theo-Isme = Atheism = Way of life (bukan cult, spiritualisme, agama or sebagainya lho) yang kuanggap sebagai solusi alternatif menghadapi turbulensi agama di dunia sekarang ini yang makin lama makin fanatik dan jauh dari kata "perdamaian" spt yg dijanjikan semua kitab suci yang ada di dunia.

Dan tidak. Atheism adalah solusi alternatif, sementara Satanism (alias: Demonolatry) masih tergolong CULT. Jadi walaupun menentang Tuhan, Satanism masih tergolong aliran religi.

Atheism tidak menentang Tuhan, cuma tidak mengakui eksistensinya. Sekarang pakai logika aja, bagaimana kami yang Atheist bisa membenci dan menentang kepada sesuatu yang kami anggap tidak eksis? Tapi walaupun begitu, agar tidak terjerumus seperti para religius garis keras, kami tidak menganggap Atheism sbg ajaran terbaik, karena urusan batin, tidak boleh mencampuri/dicampuri pihak luar, semua harus berdasarkan hati nurani orang ybs. Kami mendukung toleransi beragama, walaupun sering digeneralisasikan sebagai orang kafir / tak bertuhan. Kami bisa terima semua perbedaan pandangan di dunia ini, khususnya di Indonesia.

Kenapa saya menjadi Atheist? Ya cuma pengen hidup apa adanya sebagai manusia ajalah. Bayangkan, waktu yang habis untuk menyembah dan berdoa, alangkah baiknya kita pakai untuk membantu yang lainnya, tanpa harus terpaku pada subyektivitas agama.

Sekian penjelasanku, semoga bisa membuka spektrum saudara2 sekalian ttg Atheism ^^;

Thx 4 d attention. Have a nice day. =)

[Gaga]

Originally Posted by KMFDM

Atheism dari kata A dan Theo dari Latin.

A = Ketiadaan
Theo = Entitas bernama Tuhan

A-Theo-Isme = Atheism = Way of life (bukan cult, spiritualisme, agama or sebagainya lho) yang kuanggap sebagai solusi alternatif menghadapi turbulensi agama di dunia sekarang ini yang makin lama makin fanatik dan jauh dari kata "perdamaian" spt yg dijanjikan semua kitab suci yang ada di dunia.

Dan tidak. Atheism adalah solusi alternatif, sementara Satanism (alias: Demonolatry) masih tergolong CULT. Jadi walaupun menentang Tuhan, Satanism masih tergolong aliran religi.

Atheism tidak menentang Tuhan, cuma tidak mengakui eksistensinya. Sekarang pakai logika aja, bagaimana kami yang Atheist bisa membenci dan menentang kepada sesuatu yang kami anggap tidak eksis? Tapi walaupun begitu, agar tidak terjerumus seperti para religius garis keras, kami tidak menganggap Atheism sbg ajaran terbaik, karena urusan batin, tidak boleh mencampuri/dicampuri pihak luar, semua harus berdasarkan hati nurani orang ybs. Kami mendukung toleransi beragama, walaupun sering digeneralisasikan sebagai orang kafir / tak bertuhan. Kami bisa terima semua perbedaan pandangan di dunia ini, khususnya di Indonesia.

Kenapa saya menjadi Atheist? Ya cuma pengen hidup apa adanya sebagai manusia ajalah. Bayangkan, waktu yang habis untuk menyembah dan berdoa, alangkah baiknya kita pakai untuk membantu yang lainnya, tanpa harus terpaku pada subyektivitas agama.

Sekian penjelasanku, semoga bisa membuka spektrum saudara2 sekalian ttg Atheism ^^;

Thx 4 d attention. Have a nice day. =)

Well, gw suka banget sama opini elu. Kebanyakan menyembah dan berdoa memang cenderung membuat kita menjadi orang yg seolah paling suci dan karena demikian kita tidak perlu lagi mengulurkan buat orang lain.

Pada realitanya "agama" tidak pernah mampu membantu manusia dalam menyelesaikan problem hidupnya. Hal ini telah merubah banyak pemikiran orang tentang agama.

Pernah mendengar statemen bahwa Tuhan Telah Mati yg dilontarkan oleh Nietzche? Nietzche mengatakan bahwa kita semua telah "membunuh" Tuhan, tanpa pernah memikirkan akibatnya. Karena dengan "terbunuhnya" Tuhan, manusia telah kehilangan arah, sendirian dan kesepian dan terjebak dalam sebuah kondisi yg disebut oleh Nietzche sebagai Nihilisme.

Sisi baik dari kematian Tuhan menurut Nietzche paling tidak adalah : manusia tidak lagi ngumpet di balik Tuhan dari sikapnya yg pengecut.

Seolah sepakat dengan Nietzche, Karl Marx dengan lantang mengatakan bahwa "agama" adalah candu buat manusia, manusia selalu bersembunyi dalam "agama" ketika berhadapan dgn rumitnya hidup. Sebagai contoh : banyak orang yg percaya kerugian dalam usaha itu adalah urusan takdir dan bukan karena ada kesalahan dalam praktek promosi/distribusi. banyak orang yg berharap sembuh dgn hanya minum air putih, karena sembuh atau sakitnya seseorang ditentukan oleh Tuhan dengan mengabaikan kebersihan lingkungan, makanan yg tercemar, cara hidup yg salah dll.

Jujur....buat saya pemikiran kedua orang ini ada benarnya.

Thanks
Gaga

[Gaga]

Lha pade kemane nih kaum atheis? Udah pada tobat ye ....

[KMFDM]

Originally Posted by Gaga

Seolah sepakat dengan Nietzche, Karl Marx dengan lantang mengatakan bahwa "agama" adalah candu buat manusia, manusia selalu bersembunyi dalam "agama" ketika berhadapan dgn rumitnya hidup. Sebagai contoh : banyak orang yg percaya kerugian dalam usaha itu adalah urusan takdir dan bukan karena ada kesalahan dalam praktek promosi/distribusi. banyak orang yg berharap sembuh dgn hanya minum air putih, karena sembuh atau sakitnya seseorang ditentukan oleh Tuhan dengan mengabaikan kebersihan lingkungan, makanan yg tercemar, cara hidup yg salah dll.

Jujur....buat saya pemikiran kedua orang ini ada benarnya.

Thanks
Gaga

Serupa dengan pemikiran saya. Saya juga mendukung Karl Marx dan Lenin. Kecanduan terhadap figur tuhan dan agamalah yang membuat kaum buruh, tani dan org2 miskin di Eropa dulu mau aja ditindas oleh kaum kapitalis.

Berikut quote dari Bertrand Russell...
"Religion is based, I think, primarily and mainly upon fear. It is partly the terror of the unknown and partly, as I have said, the wish to feel that you have a kind of elder brother who will stand by you in all your troubles and disputes. ... A good world needs knowledge, kindliness, and courage; it does not need a regretful hankering after the past or a fettering of the free intelligence by the words uttered long ago by ignorant men."

Lha pade kemane nih kaum atheis? Udah pada tobat ye ....

Tiada kata tobat. Sekali sudah memilih suatu jalan yang menurutku dianggap benar, akan kutempuh terus. It's all about being consistent and... persistent.

This is not a game, this is life, and there's no turning back.

[azura]

awesome ....

[Ian]

thread yg berbobot neh. bagus.

[mimisu_worm]

wah pembahasan yang menarik nih.

[bahrul]

topik ini