Thread: PERANGKAP
View Single Post
Old 08-16-2006, 05:14 PM   #1
jackmcduck
NAC MEMBER
 
jackmcduck's Avatar
 
Join Date: Jul 2006
Location: Pokoknya jauh Dari rumah Loe
Posts: 789
Default PERANGKAP

*PERANGKAP – 14 Agustus 2006*
Frm : Oliver N

Teman, saya pernah membaca suatu hal yang menarik tentang perangkap.
Suatu sistem yang unik, telah dipakai di hutan-hutan Afrika untuk
menangkap monyet yang ada disana. Sistem itu memungkinkan untuk
menangkap monyet dalam keadaan hidup, tak cedera, agar bisa dijadikan
hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika.

Sang pemburu monyet, akan menggunakan sebuah toples berleher panjang
dan sempit, dan menanamnya di tanah. Toples kaca yang berat itu berisi
kacang, ditambah dengan aroma yang kuat dari bahan-bahan yang disukai
monyet-monyet Afrika. Mereka meletakkannya di sore hari dan mengikat
(menanam) toples itu erat-erat ke dalam tanah. Keesokan harinya, mereka
akan menemukan beberapa monyet yang terperangkap, dengan tangan yang
terjulur, dalam setiap botol yang dijadikan jebakan.

Tentu, kita tahu mengapa ini terjadi. Monyet-monyet itu tak melepaskan
tangannya sebelum mendapatkan kacang-kacang yang menjadi jebakan. Mereka
tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples, lalu mengamati,
menjulurkan tangan, dan terjebak. Monyet itu, tak akan dapat terlepas
dari toples, sebelum ia melepaskan kacang yang sedang digenggamnya.
Selama ia tetap mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula ia
terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat, sebab tertanam di
tanah. Monyet tak akan dapat pergi kemana-mana.

Teman, kita mungkin tertawa dengan tingkah monyet itu. Kita bisa jadi
terbahak saat melihat kebodohan monyet yang terperangkap dalam toples.
Tapi, mungkin, sesungguhnya, kita sedang menertawakan diri kita sendiri.
Betapa sering, kita mengengam setiap permasalahan yang kita miliki,
layaknya monyet yang mengenggam kacang. Kita sering mendendam, tak mudah
memberikan maaf, tak mudah melepaskan maaf, memendam setiap amarah dalam
dada, seakan tak mau melepaskan selamanya.

Seringkali, kita, yang bodoh ini, membawa "toples-toples" itu kemana pun
kita pergi. Dengan beban yang berat, kita berusaha untuk terus berjalan.
Tanpa sadar, kita sebenarnya sedang terperangkap dengan persoalan
pribadi yang kita alami.

Renungan :
Teman, bukankah lebih mudah jika kita melepaskan setiap masalah yang
lalu, dan menatap hari esok dengan lebih cerah? Bukankah lebih
menyenangkan, untuk memberikan maaf bagi setiap orang yang pernah
berbuat salah kepada kita? Karena, kita pun bisa jadi juga bisa berbuat
kesalahan yang sama. Bukankah lebih terasa nyaman, saat kita membagikan
setiap masalah kepada orang lain, kepada teman, agar di cari
penyelesaiannya, daripada terus dipendam?
jackmcduck is offline   Reply With Quote