View Single Post
Old 07-14-2006, 05:21 PM   #17
leolumanto
NAC 109
 
leolumanto's Avatar
 
Join Date: May 2006
Location: Jakarta, Indonesia
Posts: 36
Default Re: Harta yg Tak Ternilai

Maaf, Yang saya ingin share adalah kejujurannya akan memandang hidup akan rasa syukurnya terhadap hidup yg dia jalankan.
Masalah etos kerja, semangat dan lain-lain itu sangat duniawi semata. Tapi kalo semua itu tidak dilakukan dengan hati..??apa jadinya??.

Saya setuju manusia harus..malahan wajib berusaha mengembangkan diri dan potensi yang ada dalam pribadinya. Semangat, ataupun gigihnya juga harus ada.
Dan Indonesia tercinta ini..tidak kurang memiliki orang2 yang semangat dan gigih membangun..tapi bukan untuk negaranya..tapi untuk pribadinya.
Keserahkahan, rakus dan iri akan menyertai orang yang nuraninya tertutup dan dibutakan oleh silaunya dunia.

Ibu tua itu hanya punya kekayaan hati, punya kejujuran. Bahwa 50.000 itu cukup untuk dia. Dia tidak butuh lebih, karena dia yakin Tuhan pasti akan memberi lagi rejeki yang lebih baik keesokan harinya.
Bukankah ada pepatah "makanlah bila engkau lapar... "Tapi begitu banyak dari kita memaksakan makan walau kenyang sekalipun.

50.000 hanya nominal kecil, apalagi bagi sebagian orang di negeri ini. Tapi andaikan kita memiliki orang-orang yang tidak hanya punya semangat/gigih saja, tapi juga memiliki hati yang peka dan jujur, niscaya negara ini akan damai. kemarahan dan bencana yg akan terjadi, teredam dengan sejuknya hati mereka.

Kita hanya harus bertanya saja dalam hati kecil masing-masing, apakah kita masih memiliki kejujuran hati dan rasa syukur..yang memang sayangnya tidak bisa kita beli dimana-mana dengan uang. Tapi dia sudah ada dan tersedia, hanya butuh waktu mencarinya di lubuk hati kita yang terdalam.

Wass,
Salam Damai.
leolumanto is offline   Reply With Quote