Home News Articles Forum Member Profile Agent About Us Contact Us
 » Recent Photo Posts
N1wanRed 190 (25964)
N1WAN
N1wanRed 189 (51267)
N1WAN
N1wanRed 185 (52091)
N1WAN
N1wanRed 184 (54164)
N1WAN
N1wanRed 190 (23752)
N1WAN
N1wanRed 188 (49049)
N1WAN

Go Back   N1wanRed FORUMS > PHOTOGRAPHY > General Photography Forum
Register FAQ Members List Calendar Search Today's Posts Mark Forums Read

General Photography Forum Masalah seputar dunia photography.

Reply
 
Thread Tools
Old 07-22-2006, 04:20 PM   #1
JD Winata (10903)
NAC 002
 
JD Winata's Avatar
 
Join Date: Jul 2003
Location: Denpasar , Bali
Posts: 5,467
Default Olah Digital

Waktu pertama kali main kamera digital SLR lagi , saya sempat pengen banget dalamin Photoshop utk olah digital . Cuma sekali waktu gue ktemu Photografer pro (bule) dan sempat trenyuh dan berubah kiblat 180' .
Waktu ktemu saya tunjukkan foto2 digital oldig karya2 fotografer indo di forum fotografi,
Tanggapannya :
Buat saya foto adalah seni fotografi bukan seni rupa/lukis , fotografer pro (bule) akan sangat2 tersinggung jika disebutkan fotonya seperti lukisan (oldig)
Edit digital hanya diperkenankan sebatas exposure dan saturasi (sebagaimana darkroom saat jaman film celluloid)
Jangan mengedit foto seperti lukisan dgn warna2 yg tidak mungkin (masuk akal) seperti ada nuansa gold dan red sunset yg tidak squence waktu riilnya ( melewati batas horizon namun sampai memenuhi seluruh angkasa) dan warna biru langit yg tidak mungkin kita temui di alam normal , gunakanlah akal sehat ,kecuali jika memang anda seniman olah digital bukan fotografer , bedakan antar fotografer dan seni olah digital total.
Belajarlah motret dgn exposure yg tepat pada saat anda memotret, bukan pada saat mengeditnya di komputer , skill fotografi anda tdk akan berkembang jika anda menyerahkan semuanya dgn editing total.

Kaget juga ,cuma dipikir2 ,bener juga ya ,hasil potret pun harus masuk akal ,krn tujuan fotografi adalah melukis dgn cahaya ( memasukkan cahaya dgn exposure tertentu utk mendapatkan karya /hasil seni yg baik) bukan melukis dgn mouse
JD Winata is offline   Reply With Quote
Old 07-22-2006, 05:37 PM   #2
b@yu (1950)
NAC MEMBER
 
b@yu's Avatar
 
Join Date: May 2006
Location: Jakarta
Posts: 624
Default Re: Olah Digital

Saya sependapat dengan mas Hans, IMO hasil2 foto yang diolah sedemikian rupa sehingga tampak seperti lukisan dengan penambahan efek2 tertentu disana sani sudah tidak pas lagi dikategorikan sebagai seni fotografi melainkan seni olah digital. Bukannya hasil tersebut tidak bagus ato jelek,saya kagum dengan kreasi seperti itu hanya saja pengkategoriannya yang menurut saya sudah tidak pas.
Saya sendiri sampe saat ini sebisa mungkin menghindari olah digital, bukannya anti,malah saya ingin belajar, tetapi karena dalam tahap masih belajar motret, saya kuatir skill fotografi saya jadi tidak ter"asah" karena belum2 sudah berpikir "ah gampanglah, nanti di oldig jg beres"...
Menurut saya kamera digital sudah dibuat sedemikian rupa "canggih" sehingga kita dapat langsung berkreasi dengannya. Dunia ini dan pemandangan sekitarnya adalah obyek yang sangat luas untuk kita tangkap sebagai karya kita...kamera adalah "canvas" yang kita gunakan...lengkap dengan features2 didalamnya sebagai "alat" lukis kita untuk menuangkan obyek yang akan kita tuangkan ke dalam "canvas" tersebut.Just my 2 cent...
b@yu is offline   Reply With Quote
Old 07-22-2006, 05:48 PM   #3
JD Winata (10903)
NAC 002
 
JD Winata's Avatar
 
Join Date: Jul 2003
Location: Denpasar , Bali
Posts: 5,467
Default Re: Olah Digital

Bukan berarti oldig itu salah lho ,cuma imho ya kadang2 ada yg keterlaluan ,sbenernya masalah taste aja sich , secara pribadi saya suka gak tahan liat foto yg overeditted ya spt warna langit biru banget sampe kayak biru solid cat mobil dan refleksi air sampe persis kaca 100% , gak salah sich ,cuma selera aja ,sama aja kayak ada yg suka jazz dan ada yg suka dangdut.
Pertama kali saya diajarin motret sama mentor kelas atas ,diajarkan semua set up ke manual dan belajar ngertiin ISO ,speed, aperture ,itu aja disuruh belajar dan asah kalkulasi exposure 3 komponen tersebut utk hasil foto kita, lama2 hafal sendiri pemilihan kombinasi ISO,Speed dan aperture yg tepat .
Mentor saya berikutnya pun ngajarin lighting dan cara naruh objek dgn lighting yg dilihat , di sini belajar keindahan perspektif dan pencahayaan sesungguhnya .
Sekali lagi 2 mentor saya sama sekali menabukan oldig kalo saya bener2 mau belajar motret dgn cepat ke tingkatan yg lbh mahir , asah lah dgn skill di kamera , disiplin dan harus rajin trial dan error hingga akhirnya semua jadi biasa krn best way to learning is by trial and error ,not edditing
JD Winata is offline   Reply With Quote
Old 07-22-2006, 08:35 PM   #4
dony (8383)
NAC 058
 
dony's Avatar
 
Join Date: Aug 2004
Posts: 4,345
Default Re: Olah Digital

sekedar pendapat :
fotografi = seni melukis dengan cahaya. kalaupun mau ada olah digital, lebih ditujukan untuk sedikit adjust eksposure dan sedikit saturasi (dalam kamera digital memang sengaja diberikan ruang untuk adjustment tsb). faktor utama dalam seni fotografi adalah kemampuan dalam memanfaatkan cahaya, untuk suatu hasil yang ingin dituju. kemampuan itu paling minim adalah skill dalam setting speed, aperture, dan iso. jadi kalo mau jadi seniman fotografi, gunakan peralatan yang bisa mengeksplore skil teknikal tsb.
menurut saya, perkembangan seni fotografi ke arah digital bukan suatu hal yang tabu. however ada keterbatasan teknikal apabila kita menggunakan kamera poket yang sangat minim pengaturan, bahkan sangat banyak kamera poket yang sudah terima jadi (semua setting auto, saya memulai kesukaan atas fotografi dari kamera ini). pada jenis kamera ini, memang skill teknikal akan minim sehingga hasil akan sangat standard.
saya setuju dengan JD, kalau mau meningkatkan skill fotografi, gunakan SLR dan pelajari semua setting.
namun olah digital juga skill tersendiri yang nggak semua orang miliki. kalau nggak mau mahir di fotografi namun pingin menghasilkan olahan yang menarik, kuasai teknik olah digital.
saya nggak ada di satu mainstreem, buat saya melatih skill fotografi sama pentingnya dengan melatih skill olah digital. kalau saya mau meningkatkan kualitas teknik foto, no oldig, pelajari seluruh setting, hunting lebih sering, eksplore berbagai angle.
tapi saya juga mau meningkatkan skill oldig, ya mainkanlah (salah satunya) PS, beli bukunya, baca teknik2 layering, masking, filtering, dan berbagai efek lainnya.
jadi monggo, mau jadi ahli fotografi atau mau jadi ahli olah digital, ato mau jadi ahli keduanya.
dony is offline   Reply With Quote
Old 07-23-2006, 08:41 AM   #5
JD Winata (10903)
NAC 002
 
JD Winata's Avatar
 
Join Date: Jul 2003
Location: Denpasar , Bali
Posts: 5,467
Default Re: Olah Digital

Olah digital selama berupa edit sebatas exposure dan saturasi masih diperbolehkan di lomba2 foto (terutama kelas international ya)
Batasan yg tidak mungkin dalam olah digital lah yg ditabukan ,selain masalah bukan menjadi sebuah karya foto ,masalah taste juga jadi pertimbangan.
Sebenarnya di kamera pun sudah ada set up digital processingnya (picture style Canon dsb2) dan itu pun sudah cukup .

Contoh foto "Natural" saya di gallery , bisa disebut over exposure (kelebihan terang) Nah kalo mau diedit PS ,bisa saja pantai (pasir putih) nya di burn /di lasso lalu area tsb di set turun exposurenya 1,5-2 stop agak gak terlalu putih. Tapi hasilnya (masalah taste ya) gak masuk akal khan? maksud saya keliatan banget lagi harsh sunny day (krn langit biru hampir tak ber awan) terpaan matahari di karang dan org2 di pantai pun terlihat harsh sekali ,tapi koq pantainya gak harsh? Nah ini yg saya sebut sbg logika fotografi , sah2 aja kalo mau diturunkan cuma buat mata2 tertentu hasilnya dah gak natural lagi.
Atau secara keseluruhan di underexposure kan 1,5 stop?
Tidak bisa juga krn bayangan di area shadow (dibagian karang2) akan terlihat under exposure bukan?
Sekali lagi ini masalah taste aja , perhitungan saya waktu motret adalah saya mau potret saya masuk akal dan natural (sesuai judulnya) , mode metering di spot dah saya spot pertama di middle tone (karang tersebut) lalu ke pasir ternyata beda +1,5 stop (EV) di langit +0,5-1 stop EV, dan area shadow beda -1 stop EV saja , maka saya jadi jepret dgn exposure patokan spot meter ke karang sbg acuan. Sengaja saya gak pake partial atau center weight di pantai krn banyak spot2 dgn beda 2-3EV yg jadi perangkap metering.
JD Winata is offline   Reply With Quote
Old 07-23-2006, 10:04 AM   #6
dony (8383)
NAC 058
 
dony's Avatar
 
Join Date: Aug 2004
Posts: 4,345
Default Re: Olah Digital

yap .. stuju pak !
suatu foto kalo sudah di olah secara besar-besaran, burning, dodge, blurring, atau efek2 lain sehingga membuat foto makin terlihat nggak natural -> harus masuk kategori olah digital dong, jangan diakuin sebagai foto biasa.
untuk lomba2 foto memang ada yang khusus kelas fotografi saja (kalaupun oldig hanya sebatas olahan kamar gelap), tapi ada juga lomba2 foto yang memberi ruang tersendiri buat foto dengan olah digital (foto yang di olah secara digital, sampe efek2 tertentu spt montase digital).

secara seni, saya menerima hasil olah digital yang cantik meskipun nggak natural (bisa aja warna langit jadi ekstrim merah atau ekstrim biru, dsb, namanya juga olah digital, bisa jadi ada orang dicropping ditaruh seakan2 sedang berjalan di atas laut, dsb).

saya sendiri 'merasa perlu' untuk nggak main PS setelah pakai DSLR, dengan maksud mau mempercepat pembelajaran teknik fotografi, paling jauh hanya cropping, naikin turunin eksposure dan saturasi.
dony is offline   Reply With Quote
Old 07-23-2006, 10:14 AM   #7
N1WAN (10093)
Founder of N1wanRed.com
 
N1WAN's Avatar
 
Join Date: Sep 2000
Location: Jakarta, Indonesia
Posts: 5,914
Default Re: Olah Digital

Olah Digital dalam dunia Fotografy :

Fotografy Jurnalis/Dokumentasi
merupakan fotografy recording/pencatatan penyampain berita yg otentik
dan masuk akal, olah digital seminim mungkin hanya resize dan exposure. Olah digital walaupun dapat dibuat masuk akal, jika merubah otentik dan berita yg disampaikan tidak dibolehkan. Yg dinilai dari sebuah karya fotography Jurnalis adalah tehnik fotography dan keotentikan masuk akal tidak dan berita yg disampaikan foto tersebut.


Fotografy sebagai suatu karya seni
Fotografy sebagai suatu kegiatan KARYA SENI, seni melukis dengan cahaya, dilengkapi, ditambahi, dirombak total dgn :
  • software olah digital
  • macam2 filter lensa
  • Infra Red fotografy
  • B&W fotografy dll
yg menghasilkan warna2 dan bentuk2 yg nggak masuk akal dan merubah otentik original foto aslinya, menurut saya sah2 saja karena tujuannya fotografy adalah SENI, dan karya seni apapun bentuknya tidak ada batasan atau dibatasi oleh bentuk2 dan warna yg masuk akal. SENI tidak hanya aliran realisme bahkan aliran abstrak adalah seni.

Sepanjang bahan dasarnya adalah hasil dari fotografy hasil sendiri, tetap merupakan karya fotografy walaupun dirombak habis dengan bantuan software atau bantuan alat lain, walaupun tidak dapat dikatakan pure karya fotography saja, tapi merupakan karya fotografy olah digital, fotografy ..... dll

Fotografy sebagai suatu karya seni, selain ditekankan keahliah tehnik fotography, cita rasa seni dari si fotografer. Seorang fotografer yg satu dgn yg lain boleh sama peralatan dan sama tinggi ilmu tehnik fotografy, atau tehnik olah digital tapi cita rasa dan jiwa seninya tidak mungkin sama dan ditiru. Yg dinilai dari fotography sebagai karya seni selain tehnik fotography juga lebih utama ditekan kreasi seninya, walaupun tidak masuk akal dan logika sekalipun.

Olah digital tidak bisa dipisahkan dari fotography Digital Camera, karena peralatannya saja sudah merupakan pengolah digital, dari software yg ada disetingan digicam, setingan white balance, exposure, BW, saturation sampai peralatan tambahan lensa dan berbagai macam filter lensa, filter infrared, filter biru, merah dll

Type file RAW yg ada difuture digicam, fotografer tidak dipusingkan dengan masalah exposure (under atau over), white balance, karena bisa diolah belakangan dengan software.

Silahkan pilih foto kita apakah karya foto JURNALIS atau karya SENI FOTOGRAPHY, termasuk FILM/SINEMA, jangan sampai salah pilih,
  • Karya FOTO JURNALIS/DOKUMENTASI dimasukkan ke ART FOTOGRAPHY jadinya akan membosankan karena warna2 yg datar, over dan under exposure.
  • Sementara karya ART FOTOGRAPHY jangan dikategorykan sebagai KARYA FOTO JURNALIS, karena akan banyak yg tidak masuk logika.
Just my 2 cent
__________________
N1wanRed
Arowana Captive Breeder, Pro-Shop and Exporter
Whatsapp +62812 10 70008

Youtube :https://www.youtube.com/user/N1wanRed
Facebook :https://www.facebook.com/N1wanRed/
Instagram: https://www.instagram.com/n1wanred
/

Email : n1wanredsales@gmail.com
N1WAN is offline   Reply With Quote
Old 07-23-2006, 11:39 AM   #8
JD Winata (10903)
NAC 002
 
JD Winata's Avatar
 
Join Date: Jul 2003
Location: Denpasar , Bali
Posts: 5,467
Default Re: Olah Digital

Art photography pasti masuk logika boss, at least di fotografi internasional ,cth lomba foto di majalah2 luar ,pasti art photographynya harus ngikutin syarat2 logika fotografi ,dalam artian tdk boleh melewati batas yg bisa dilakukan dalam fotografi .
Pengertian logika disini adalah bisa dan dapat dilakukan dgn exposure atau teknik darkroom ,baik dgn artificial lighting maupun available light ,bukan perubahan .penggantian warna serta tehnik non fotografi lainnya .
Selain dari itu ,foto dgn segala kebebasan edit akan dimasukkan ke kategori Digital Art Creative bukan art photo (beda lho ,coba liat di popphoto.com ,atau american photography atau di Petersen's Outdoor Photography dlm pengkategorian photo dan digital art).
100% saya berani jamin art photography harus masuk logika foto , dalam hal ini skill foto dan permainan exposure saja yg main , dalam framing dgn beda 3 stop EV pun bisa dihandle dgn pengaturan exposure di saat pemotretan bukan di editing post processing.
JD Winata is offline   Reply With Quote
Old 07-23-2006, 12:12 PM   #9
N1WAN (10093)
Founder of N1wanRed.com
 
N1WAN's Avatar
 
Join Date: Sep 2000
Location: Jakarta, Indonesia
Posts: 5,914
Default Re: Olah Digital

Hans, pendapat 1 orang fotografer Pro Bule belum tentu mewakili pendapat secara keseluruhan. Boleh jadi kebetulan dia tastenya JURNALIS/DOKUMENTASI, :

contoh Rarindra Prakarsa, yg foto2nya banyak hasil olah digital, warna2nya overeditan, warna2 gak masuk akalSependapat dengan Hans, menurut saya hanya masalah perbedaan taste aja, kalau Hans dan si Bule suka JURNALIS/DOKUMENTASI, gregetan lihat foto yg overeditted ya spt warna langit biru banget sampe kayak biru solid cat mobil dan refleksi air sampe persis kaca 100%, kalau saya, temen yg lain atau bule yg lain, sebaliknya suka gregetan lihat foto yg warnanya dul/flat, over dan under exposure.
__________________
N1wanRed
Arowana Captive Breeder, Pro-Shop and Exporter
Whatsapp +62812 10 70008

Youtube :https://www.youtube.com/user/N1wanRed
Facebook :https://www.facebook.com/N1wanRed/
Instagram: https://www.instagram.com/n1wanred
/

Email : n1wanredsales@gmail.com
N1WAN is offline   Reply With Quote
Old 07-23-2006, 12:22 PM   #10
dony (8383)
NAC 058
 
dony's Avatar
 
Join Date: Aug 2004
Posts: 4,345
Default Re: Olah Digital

sependapat dengan mas n1wan.
saya malah khawatir pentabuan atas 'digital art photography' merupakan kompensasi dari seseorang yang nggak menguasai teknik olah digital saja. ada beberapa case rekans yang spt itu.
real fotografi itu butuh skill begitu juga olah digital itu skill tersendiri (dan keduanya laku berat di pasaran lho, hasil olah digital malah sekarang banyak didemenin orang, spt. foto2 prewedding).
dulu, untuk membuat efek soft dan light di wajah, harus menggunakan peralatan filter tertentu. begitu juga perlu peralatan lighting tertentu untuk menciptakan kesan tertentu. tapi kini dengan perkembangan dunia digital, efek soft dan light di kulit wajah lighting pun bisa di kreasikan (tentu nggak sesempurna kreasi Tuhan).

tentunya harus fair juga dong, hasil foto dengan 'no digital touch' (yang berat spt efek2 tertentu) jangan di compare dengan hasil foto yang sudah sarat muatan olah digital. Hasil foto yang sudah kena 'digital touch' juga harus diakui sebagai kualitas foto digital.

sekedar pendapat, no offense.
dony is offline   Reply With Quote
Old 07-23-2006, 12:46 PM   #11
JD Winata (10903)
NAC 002
 
JD Winata's Avatar
 
Join Date: Jul 2003
Location: Denpasar , Bali
Posts: 5,467
Default Re: Olah Digital

Betul ,balik2 lagi masalah taste aja , masalah dull/flat ,over atau under balik2 bisa dilihat di karya berbeda dari tiap org , seperti juga ada yg suka dangdut dan ada yg suka klasik .
Intinya saya senang (imho ) dgn kejujuran realita dari sebuah foto , baik dari momentnya ,warnanya dan permainan lightingnya , sama kali pertama ikut tutoran dgn Photographer senior Darwis Triadi, hal yg mencengangkan saya adalah beliau motret hanya modal available light saja ,tanpa lampu strobe ,tanpa flash dan tanpa reflektor . Dari situ saya belajar "realita" yg lbh extreme lagi dgn cahaya seadanya utk membentuk dimensi suatu foto. Dan utk fotografer produk spt Roy Genggam pun beliau mau repot2 main lighting dan set up yg ruwet saat pemotretan utk hasil karya "asli" bukannya menyiapkan /mengatur semuanya di post processing editting bukan? Utk 0.3EV pun (yg seharusnya tinggal klik di PS) dia mau repot2 ulang set up lampu lagi dan di spot per titik lampunya . Kenapa ? saya rasa semata2 masalah prinsip fotografer saja bukan ?
Apakah sytle foto jurnalisme dan dokumentasi itu dull dan flat? perhatikan warna2 yg timbul dan skin tonenya serta perspektif dynamic range (3D) nya ,bandingkan dgn foto art digital yg ada? Pernah liat "the Afghan Girl"nya Steve McCurry? "Montana's Moon"nya Ansell Adams? The Prayernya Karl Grobl? saya rasa karya2 jurnalis tsb jauh dari kata2 dull dan flat dari segi warna dan perspektifnya.
Over dan under exposure saya rasa dalam konteks masih di 1/4 dari rule of thirds nya komposisi adalah lbh realita ktimbang skin tone yg dipaksakan krn under atau highlight yg di burn utk memaksakan turun 1-2stop di bidang lbh dari 2/3 keseluruhan, Foto2 Ansell Adam pun kalo mau diperhatikan selalu 1/5 atau 1/4nya adalah area over atau under , coba Ansell hidup di era digital sekrg dan kalo area OE/UE tersebut diedit ,akankah Ansell Adams jadi legenda spt sekarang?
JD Winata is offline   Reply With Quote
Old 07-23-2006, 01:34 PM   #12
N1WAN (10093)
Founder of N1wanRed.com
 
N1WAN's Avatar
 
Join Date: Sep 2000
Location: Jakarta, Indonesia
Posts: 5,914
Default Re: Olah Digital

Hans, Donny, ada suatu kenyataan, yg membuat saya berfikir, coba perhatikan hasil foto temen2 yg menggunakan camera pocket biasa, atau fotografer yg menggunakan lensa kualitas standard biasa, hasil yg diperoleh :
  • kedalaman dimensi hasil fotonya kurang
  • ketajamannya kurang
  • warnanya dul, kontras dan shadownya dul atau over
  • noisenya tinggi banget
tehnik merekakah yg kurang atau peralatan mereka yg kurang canggih, jika masalah peralatan, Jika peralatan fotography haruskah perlu peralatan digicam dan lensa yg L series atau digicam yg dioprek IR untuk dapat karya foto yg indah dan berkualitas ? fotonya bagus karena tehniknya kah atau alatnya yg canggih Jika iya apa bedanya dgn olah digital sebagai bagian sebuah peralatan fotography?

Jadinya kreasi seni fotography terjebak dan tergantung pada kecanggihan alat2 fotography yg harganya mahal2, padahal jika kita lihat didalam processor digicam, didalam tidak lebih sama dengan software pengolah digital juga ?
__________________
N1wanRed
Arowana Captive Breeder, Pro-Shop and Exporter
Whatsapp +62812 10 70008

Youtube :https://www.youtube.com/user/N1wanRed
Facebook :https://www.facebook.com/N1wanRed/
Instagram: https://www.instagram.com/n1wanred
/

Email : n1wanredsales@gmail.com
N1WAN is offline   Reply With Quote
Old 07-23-2006, 01:52 PM   #13
JD Winata (10903)
NAC 002
 
JD Winata's Avatar
 
Join Date: Jul 2003
Location: Denpasar , Bali
Posts: 5,467
Default Re: Olah Digital

Wah kita salah paham boss, maksudku di awal tuh oldig dalam artian melewati batas "normal" nah kembali sama seperti yg saya tulis sebelumnya , edit digital pun sbenernya sudah terjadi di camera (cth Picture Stylenya Canon) cuma sekali lagi di situ hanya mengedit2 sebatas sharpness, saturation, tone dan ya pokoknya exposure lah ,di situ pun ada batasan paling tinggi di sharpness 4 (tuk landscape) namun utk saturasi hanya 1-2 saja , batas2 ini sama aja kalo kita maen cetak di kamar gelap waktu jaman film . Yg beda kalo kita bicara editting diluar batas yg bisa kita lakukan di darkroom (liat artikel2 definisi kateogri foto oldig dgn foto normal di fnet) . Di camera khan gak mungkin keluar warna2 sampe gitu gak realistik khan? dan processor gak bisa nge burn area2 tertentu tapi edit secara utuh .
Kamera sejujurnya aja kalo menurut saya utk jenis film/celluloid gak jadi masalah krn pengaruh jenis dan kualitas film menentukan juga , tetapi balik kalo ke digital (jujur aja ya) dari pengalaman make Sony Cybershot 212 (3.2MP), EOS300D, D70, EOS1Ds , EOS20D, EOS1Ds mkII, EOS 1D mkII dan EOS5D , makin bagus kamera dan makin baru processor dan sensornya ,maka hasilnya kan lebh bagus , dlm artian spt 1D mkII dgn 1D mkIIn aja dah keliatan yg N lbh baik lagi hasilnya (krn processor lbh baru, noise jadi lbh rendah)
Lensa juga jujur aja gak bohong , makin mahal /kelas atas ,maka hasilnya lbh bagus .
Ingat ini kalo kita bicarakan 1 photografer jajal kamera2 ini ya , lain halnya kalo seorang JDW amatir pake 20D tetap aja kalah lawan sorang Darwis T pro pake 300D .Intinya bagi seorang photografer, peningkatan kualitas kamera dan lensa pasti mengeskalasi hasil2 fotonya (sesedikit apapun pasti naik deh)
Artian disini sama2 kalo kita mau liat di hasil kalo sudah bicara cetak dan file besarnya ya ,tapi kalo sekedar foto2 kecil dan utk upload saya rasa tipis sekali bedanya .
Pocket cam pun dalam kondisi ideal bisa mengalahkan SLR dlm kondisi biasa ,cuma kondisi ideal nya ini khan gak bisa setiap saat .
SLR lbh bagus bukan berarti pocket jelek , sama aja spt medium format lbh bagus lagi dari SLR khan?
JD Winata is offline   Reply With Quote
Old 07-23-2006, 02:12 PM   #14
dony (8383)
NAC 058
 
dony's Avatar
 
Join Date: Aug 2004
Posts: 4,345
Default Re: Olah Digital

hmm .. saya lagi mbayang-mbayangi nih ..
mungkin gak ya next time di masa depan, ada kamera digital yang sudah punya setting khusus mendigitilize alias mengolah secara ekstreem suatu karya foto, misalkan foto lanskap, tinggal teken tombol di kamera jadilah foto tsb (katakanlah) seperti foto2 oldignya bro masgareng. wow ..
jadi terfikir, bisa jadi perkembangan olah digital (katakanlah) di kamera DSLR memang baru sebatas setting rgb, white balance, custom bw, sephia. (shg setting tsb masih dianggap oldig yang 'wajar'). -got my point??-
well, buat saya NDAK PENTING mau ikutan fotografi murni tok ataw ikutan olah digital tok. buat saya skill di keduanya sama pentingnya .. (tapi gak tau penting buat apa ya ?? hehehee .. yang pasti buat saya, ketertarikan pada skill olah digital sama besarnya dengan ketertarikan pada skill fotografi tanpa oldig).
stuju dg hans, ini masalah selera aja kok
dony is offline   Reply With Quote
Old 07-23-2006, 03:32 PM   #15
N1WAN (10093)
Founder of N1wanRed.com
 
N1WAN's Avatar
 
Join Date: Sep 2000
Location: Jakarta, Indonesia
Posts: 5,914
Default Re: Olah Digital

Hans, sorry kalau saya salah paham nggak nangkep maksudnya.

Quote:
Originally Posted by JD Winata
secara pribadi saya suka gak tahan liat foto yg overeditted ya spt warna langit biru banget sampe kayak biru solid cat mobil dan refleksi air sampe persis kaca 100% , gak salah sich ,cuma selera aja ,sama aja kayak ada yg suka jazz dan ada yg suka dangdut.
Pengertian saya mengenai pernyataan Hans diatas, warna biru langit biru banget sampe kayak biru solid cat mobil dan refleksi air sampe persis kaca 100%, seperti foto IER Pak Leolumanto contoh berikut :



Dengan digicam IR atau Filter IR, atau setingan picture style DIGICAM, sbb:

Attachment 3127

Yg tidak punya digicam IR atau filter IR, kenapa tabu proses fotonya di PS, supaya dapat warna biru langit solid dan repleksi air seperti selera dan maunya si fotografer, seperti karya2nya Pak Leo atau Mas Gareng


Quote:
Originally Posted by donny
hmm .. saya lagi mbayang-mbayangi nih ..
mungkin gak ya next time di masa depan, ada kamera digital yang sudah punya setting khusus mendigitilize alias mengolah secara ekstreem suatu karya foto, misalkan foto lanskap, tinggal teken tombol di kamera jadilah foto tsb (katakanlah) seperti foto2 oldignya bro masgareng. wow ..
jadi terfikir, bisa jadi perkembangan olah digital (katakanlah) di kamera DSLR memang baru sebatas setting rgb, white balance, custom bw, sephia. (shg setting tsb masih dianggap oldig yang 'wajar'). -got my point??-


Dengan future2 tersebut bukan tidak mungkin Don, sekarang aja udah ada foto2 IR.

Kesimpulannnya menurut pendapat pribadi saya, kita gak bisa membandingkan atau komentar style masing2 fotografer apakah olah digital art fotography atau Jurnalis/Dokumentasi, sebab akan masing2 pada gregetan , mungkin ketemunya di digital art fotography realisme , kalau aliran abstrack, surealisme dll susah nyambung karena beda pandangan dan beda cita rasa seninya

Just my 2 cent
__________________
N1wanRed
Arowana Captive Breeder, Pro-Shop and Exporter
Whatsapp +62812 10 70008

Youtube :https://www.youtube.com/user/N1wanRed
Facebook :https://www.facebook.com/N1wanRed/
Instagram: https://www.instagram.com/n1wanred
/

Email : n1wanredsales@gmail.com
N1WAN is offline   Reply With Quote
Reply


Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests)
 
Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

vB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off
Forum Jump


All times are GMT +7. The time now is 01:18 PM.


Powered by vBulletin® Version 3.6.5
Copyright ©2000 - 2024, Jelsoft Enterprises Ltd.
N1wanRed.com
Red2Black Style By: Chefhost.com